Mantan Menteri Penerangan, H. Harmoko meninggal dunia setelah menderita penyakit Progressive supranuclear palsy (PSP). (Foto/Dok. Keluarga)

Kesehatan

Harmoko Meninggal Dunia Akibat Progressive Supranuclear Palsy, Kenali Ciri-Ciri Gejalanya!

Senin 05 Jul 2021, 08:51 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Menteri Penerangan, H. Harmoko meninggal dunia, Ahad (4/6/2021) setelah menderita penyakit Progressive supranuclear palsy (PSP).

Seperti diungkapkan oleh sang putra, Dimas Azisoko Harmoko, Harmoko menderita penyakit PSP tersebut sejak 2013.

Lalu pada tahun 2015 lalu, Harmoko sempat melakukan perobatan di Jerman.

"Pada tahun 2015, bapak sempat kami bawa berobat ke Jerman," ujar Dimas saat dikonfirmasi terkait penyakit yang diderita sang ayah.

Progressive supranuclear palsy (PSP), disebut juga Steele-Richardson-Olszewski syndrome, adalah kelainan otak yang menyebabkan kesulitan berjalan serta mengganggu keseimbangan tubuh dan gerakan mata. 

Gangguan ini terjadi akibat penurunan sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh dan pikiran.

Progressive supranuclear palsy akan bertambah buruk seiring dengan waktu. 

Lalu bisa berlanjut menjadi komplikasi yang mengancam nyawa, seperti pneumonia dan kesulitan menelan.

Dikutip dari berbagai sumber, penyakit PSP hanya menyerang 3-6 dari 100.000 orang di dunia. 

Kondisi ini lebih jarang terjadi dibanding penyakit Parkinson.

Gejala PSP biasanya dimulai setelah usia 60 tahun, tapi bisa juga muncul lebih awal. 

Pria lebih sering terkena dibanding wanita.

Ciri-ciri dan gejala progressive supranuclear palsy, penderitanya akan mengalami kehilangan keseimbangan saat berjalan.

Di awal munculnya penyakit, penderita mungkin sering jatuh ke belakang.

Ketidakmampuan untuk mengarahkan pandangan mata dengan baik. 

Anda mungkin akan mengalami kesulitan melihat ke bawah, atau mengalami penglihatan kabur atau penglihatan ganda. 

Gangguan ini membuat banyak penderitanya sering menumpahkan makanan, atau terlihat tidak fokus saat diajak bicara karena kesulitan melakukan kontak mata.

Gejala lain dari progressive supranuclear palsy berbeda-beda dan bisa mirip dengan penyakit Parkinson maupun dementia.

Gejala ini akan bertambah parah seiring memburuknya penyakit, termasuk; gerakan tubuh yang kaku, sering jatuh.

Lalu gangguan bicara dan kesulitan menelan, sensitif terhadap cahaya, gangguan tidur, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasanya ia sukai.

Kemudian penyakit ini juga mempengaruhi perubahan perilaku impulsif, termasuk tertawa atau menangis tanpa alasan yang jelas

Kesulitan dengan daya ingat, berpikir jernih, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Selain itu, juga kerap mengalami depresi dan kecemasan. Tanda-tandanya, ekspresi wajah seperti takut atau kaget, karena otot wajah kaku.

Berdasarkan pengakuan Dimas, Harmoko sempat tak sadarkan diri.

"Jam 19:40 Malam dari Kuningan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta sampai pk. 20:00 WIB ditangani medis nadinya sudah lemah dan pk. 20:22 tim dokter menyatakan bapak sudah wafat," tandas Dimas kepada Poskota.co.id, Senin (5/7/2021) dini hari.

Jenazah Harmoko rencananya akan dimakamkan di Taman Pemakaman Pahlawan di Tebet, Jakarta Selatan.

Sebelum wafat, Harmoko pernah berpesan bahwa dalam sepanjang hdiupanya ia selalu bekerja dengan kejujuran.

Tags:
harmoko meninggal duniaharmoko menderita penyakit progressive supranuclear palsypenyakit progressive supranuclear palsyprogressive supranuclear palsyciri-ciri gejala progressive supranuclear palsy

Reporter

Administrator

Editor