PANDEMI Covid-19 masih melanda sebagian besar negara di dunia, seperti di Indonesia kasus Covid-19 nyata-nyata sedang melonjak.
Tetapi ada beberapa negara yang mulai keluar dari tekanan yang diakibatkan oleh virus corona tersebut.
Dikabarkan, Italia sudah mencabut aturan menggunakan masker, dalam hal ini Italia negara pertama di Eropa, atau bahkan di dunia.
Aturan wajib masker dicabut, karena di Italia telah terjadi kondisi membaik, kasus Covid-19 sudah menurun jauh, bahkan Kementerian Kesehatan Italia menyebut sudah zona putih di 20 wilayah yang berisiko rendah terhadap penyebaran Covid-19.
Berita lain, dari Singapura mendungkap cerita lain, Negeri Singa itu menyebut tidak ada lagi pandemi, dan Covid-19 dianggap sebagai flu biasa.
Singapura sudah membuat blue print (cetak biru) sebagai road map bagi warganya untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
Namun, berita dari Skotlandia, kini ada peningkatan 2000 kasus Covid-19 yang dikaitkan dengan perhelatan UEFA Euro 2020.
Skotlandia ikut jadi tuan rumah Piala Eropa itu, yakni di Stadion Hampden Park, Glasgow. Ada juga faktor penonton Skotlandia menuju Stadion Wembley, yang menyebabkan 397 dinyatakan positif, menurut Publik Health Scotland.
Kita bisa membaca kondisi tiga negara tersebut. Kaitannya adalah dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) dan tingkat pendidikan. Di Indonesia tingkat kepatuhan jauh lebih rendah dibanding Italia dan Singapura.
Bahkan, masih banyak kalangan masyarakat yang membangkang untuk mengenakan masker, apalagi cuci tangan pakai sabun. Petugas datang ke kampung diusir.
Di Jembatan Suramadu, warga menolak swab test. Bahkan, menyerang petugas yang melakukan urusan dengan Covid-19.
Di bagian ini, tugas berat bagi pemerintah dan Satgas Covid-19 untuk edukasi dan sosialisasi agar warga paham.
Kini, pemerintah sudah punya tekad untuk menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat) Darurat untuk Jawa-Bali, ini perlu kita dukung. Langkah ini tidak sedrastis lockdown.
Maka, kita jalani ini, dan lupakan dulu aturan cabut masker di Italia, atau Singapura, yang menyebut Covid-19 sebagai flu biasa.
Teguhkan langkah untuk melaksanakan PPKM Darurat demi nyawa kita semua.
Kasus di Indonesia masih sangat jauh dari keberhasilan itu. Kasus Covid-19 masih melonjak pasca Idul Fitri, yang diduga akibat tak patuhnya warga masyarakat di berbagai daerah terhadap prokes.
Terlebih, ada semacam salah langkah ketika pemerintah membuka tempat wisata di liburan Idul Fitri.
Kita perlu ingat kasus awal masuknya Covid-19 ke Indonesia, mulainya hanya satu dua orang. Karena kurang waspada dari semua pihak, dalam waktu tak lama cepat menyebar, kini melampaui 2 juta kasus.
Artinya, potensi sebaran saat ini makin bertambah luas dibanding masa awal dua tahun lalu.
Menengok kembali pada kasus di Skotlandia, dari efek Piala Eropa tersebut, mereka konon sudah melewati tes-tes untuk bisa menonton. Tapi buktinya, penularan tetap terjadi.
Maka, hal ini menjadi tempat berkaca, kita tak boleh meremehkan, kondisi kita masih lebih rawan dibanding kasus di Skotlandia tersebut. PPKM Darurat yang diambil pemerintah tentu sudah dengan pemikiran besar, maka layak kita dukung. (*)