POSKOTA.CO.ID - Kabar duka kembali menyelimuti dunia balap Tanah Air. Satu mekanik terbaik Indonesia yang bernama Hamzah bin Mahmud dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 29 Juni 2021 pukul 10.00WIB di Jakarta.
Hamzah dikenal sebagai mekanik spesialis mesin 2Tak di era awal tahun 2000-an.
Mendiang juga merupakan salah satu orang yang mengawal Doni Tata Pradita, sebagai salah satu pembalap Indonesia pertama yang berlaga di ajang Grand Prix MotoGP semusim penuh.
“Cukup terkejut dengar kabar pak Hamzah meninggal dunia. Saya lihat pesan grup whatsapp Paddock Balap Motor (PBM) langsung konfirmasi ke bang Ahmad Jayadi (mantan pembalap Nasional), ternyata benar kabar tersebut. Beliau meninggal jam 10 pagi karena serangan jantung,” ujar Doni Tata saat dihubungi Poskota.co.id.
Pembalap asal Yogyakarta ini juga mengungkapkan kedekatan secara personal dengan mendiang mekanik andalannya tersebut selama berkarir di kancah Internasional.
“Saya cukup dekat dengan pak Hamzah. Sejak 2003, dia pegang motor saya untuk balap Yamaha Asean Cup Race (YACR) di Kemayoran. Lalu sejak tahun 2004 motor Yamaha 125Z saya juga racikan beliau untuk balap di Asia Road Racing Championship (ARRC),” terang Doni.
“Lanjut di tahun 2005 dan 2006 saya balap wild card di kelas GP125 (saat ini Moto3) di Malaysia. Tahun 2007 saya naik ke kelas GP250 dan tahun 2008 saya full seri GP 250 (saat ini Moto2). Selama balapan grand prix (MotoGP) saya selalu dikawal beliau,” tambahnya.

Mendiang Hamzah (baju putih) saat menemani Doni Tata di GP250, Qatar 2008. (foto/facebook-Hamzah HMmotor)
“Bukan hanya itu saja, saat saya balapan di ajang All Japan di kelas 125 dan 250, selama 3 tahun juga tinggal bersama pak Hamzah dan ayah saya di Jepang. Jadi disamping mekanik, dia juga sebagai advisor bagi saya,” imbuh Doni.
Selama kebersamaan tersebut, Doni Tata juga menceritakan momen yang paling diingat dalam karirnya karena dukungan mendiang.
“Beliau orangnya sangat disiplin dan professional. Banyak ajarkan semangat yang baik kepada saya, ajarkan cari settingan motor sendiri. Saat itu di Okayama, pas balap GP250 di All Japan saya berhasil masuk 5 besar dengan kerja keras beliau. Itu momen yang tidak bisa dilupakan, seminggu sebelum balap kita terus latihan, cari settingan tanpa kenal lelah," ungkap Doni.
“Komunikasi terakhir dengan pak Hamzah sih saat lebaran Idul Fitri 1442H kemarin, beliau sempat bilang ingin mampir ke Jogja, mau bikin vlog sama saya. Dan ternyata hari ini anak beliau juga kabarkan saya pak Hamzah sudah tiada. Selamat jalan pak Hamzah, semoga amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT,” tutup Doni.
Tim Poskota Otomotif juga turut berduka sedalam-dalamnya. Rest in Peace pak Hamzah.