Dan pihaknya juga akan mengatur waktu pertemuan dengan nelayan.
"Terkait hal ini, kami sudah konsultasikan ke ibu kadis, dan sesuai arahan beliau, nanti pak kabid tangkap yang akan mengadakan kegiatan pertemuan dengan perwakilan nelayan," ujarnya.
Mudah-mudahan, lanjut Hapid, pertemuan itu bisa digelar minggu depan.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah diagendakan untuk pembahasan atau penerimaan audiensi dengan perwakilan para nelayan," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, para nelayan Binuangeun merasa terancam dengan adanya kapal besar bermuatan batu bara.
Kapal besar muatan batu bara yang diduga sebagai pemasok bahan bakar di sebuah perusahaan di Bayah, Kerap menggunakan jalur laut nelayan dalam menangkap ikan.
Nelayan juga mengaku merasa dirugikan, atas adanya aktivitas kapal besar muatan batu bara.
Lantaran jaring alat tangkap ikan para nelayan, kerap rusak dan hilang akibat terseret oleh kapal besar itu.
“Jaringnya pada rusak, sering itu.” Kata Tabria Salah Seorang Nelayan Binuangeun. (kontributor banten/yusuf permana)