JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak yang heran dan kecewa, Spanyol hanya main imbang saat melawan Swedia, di Grup E UEFA Euro 2020, di Estadio La Cartuja di Sevilla, Selasa (15/06/2021) dini hari.
Bagaimana tidak, penguasaan bola mutlak di tangan Spanyol, perbandingannya jomplang, 86% berbanding 16%.
Namun, ada yang menyayangkan pula bahwa Swedia kok berubah cara bermainnya, menjadi bertahan total, memasang truk berjajar.
Tapi itulah sepakbola, hasil akhir yang selalu diharapkan orang. Di pihak Spanyol sendiri, yang menjadi sorotan publik adalah formasi awal XI pemain yang diturunkan pelatih Luis Enrique.
Meski mendominasi penguasaan bola, tapi tidak mencetak gol, itulah yang jadi sorotan. Beberapa penyelesaian yang menyedihkan membuat Spanyol memulai awal yang mengecewakan di Euro 2020 dengan hasil imbang 0-0 melawan Swedia.
Ada yang menyebut, La Roja benar-benar mendominasi Swedia dalam hal penguasaan bola dan peluang, tetapi pasukan Luis Enrique lupa membawa sepatu finishing mereka.
Mereka terlalu dibuat rendah hati oleh sisi pertahanan Swedia yang solid yang didukung oleh performa terbaik dari kiper Robin Olsen.
Luis Enrique mengeluarkan beberapa kejutan nekat di starting XI-nya, ketika Gerard Moreno dan Jose Gaya duduk di bangku cadangan. Enrique nekat dengan memainkan pemain-pemain baru dan muda sebagai starter.
Penampilan Alvaro Morata juga menjadi sorotan. Banyak yang tak puas dengan Morata menjadi starter, sedangkan Jordi Alba masuk sebagai bek kiri. Ada juga awal untuk Pedri yang berusia 18 tahun di lini tengah, bermain bersama Rodri dan Koke.
Di panitia EURO ditulis, Pedri = Pemain termuda yang pernah membela Spanyol di final EURO (18 tahun, 201 hari).
Peluang bagus pertama datang pada seperempat jam, saat Koke melepaskan umpan silang kepada Dani Olmo, namun sundulannya diselamatkan pada saat terakhir oleh Olsen.
Itu diikuti oleh sepasang peluang untuk Koke yang gagal menemukan target dan peluang emas untuk Morata dari kesalahan pertahanan Swedia yang gagal dikonversi menjadi gol oleh pemain Juventus, yang membuat Luis Enrique kecewa di pinggir lapangan.
Swedia nyaris tidak menyentuh bola, tetapi nyaris memecahkan kebuntuan sesaat sebelum turun minum, ketika Alexander Isak berada di belakang pertahanan Spanyol, sayangnya dia gagal menjadikannya gol ke gawang Spanyol yang dijaga Unai Simon.
Isak membuat pertahanan Spanyol pusing setiap kali dia menguasai bola dan pada menit ke-60, pemain Real Sociedad itu berhasil mengelabuhi tiga pemain bertahan lawan.
Dia lantas memberikan umpan silang untuk Marcus Berg leluasa, namun sekali lagi peluang emas gagak meski dia bebas dan di depan gawang.
Seiring berjalannya waktu memasuki paruh kedua babak kedua, La Roja tampil lebih lesu, hingga pelatih Luis Enrique masuk ke bangku cadangannya untuk pertama kalinya.
Dia memasukkan Pablo Sarabia untuk menggantikan Morata yang boros, sementara Thiago menggantikan Rodri, tak lama kemudian oleh Moreno dan Mikel Oyarzabal masuk untuk menggantikan Olmo dan Ferran Torres.
Masuknya Gerard Moreno disambut sebagaian besar pendukung Spanyol. Dampaknya terlihat, Spanyol meningkatkan tekanan di seperempat jam terakhir, dibantu oleh Fabian Ruiz sebagai pengganti Koke yang terlambat.
Ada satu kesempatan terakhir untuk tim tuan rumah di menit-menit terakhir, itu dari sundulan Moreno diselamatkan oleh Olsen di menit akhir. Reaksi save, membuat Spanyol puas dengan satu poin. (*)