JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Final Liga Eropa Manchester United vs Villarreal akan digelar Kamis (27/5/2021) waktu WIB, di Stadion Energa, Gdansk, Polandia. Yang jelas kedua tim sudah siap tempur.
Bagi Villarreal ini kesempatan pertama untuk mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Eropa.
Bagi pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer ini kesempatan pertama berkiprah di laga final sebagai Liga Eropa selama karirnya sebagai pelatih.
Sedangkan bagi pelatih Unai Emery, apabila berhasil menag di Gdansk membuatnya mengangkat gelar Liga Eropa keempatnya, menyalip Giovanni Trapattoni, sebagai pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi.
Tentang laga final menghadapi Manchester United, Emery menyebut lawannya itu bisa membuat sangat memperhitungkan. Tapi, lanjutnya, Villarreal tidak akan gemetar
Emery menjelaskan kepada Marca bahwa dirinya menikmati tantangan ini. Ia akan membongkar rintangan demi rintangan.
Soal kemungkinan bisa mencetak gol pertama dan mengambil risiko berikutnya, Emery menyatakan, permainan sepakbola dalam 90 menit terakhir, 120 menit atau penalti, banyak hal bisa terjadi.
Menurutnya, akan ada momen untuk Manchester United, akan ada momen untuk Villarreal.
“Mari kita lihat siapa yang memanfaatkannya sebaik mungkin. Berapa momen yang akan dimiliki Manchester United atau Villarreal?”
Berdasarkan pengalamannya, yang juga pernah melatih di Arsenal, Inggris, Manchester United (MU) akan bisa punya peluang banyak. Tapi Emery menyatakan, timnya akan mendobrak dan memanfaatkan peluang sebaik-baiknya.
“Biasanya, United akan memiliki lebih banyak dan kami harus bekerja untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki lebih banyak. Dan selanjutnya, ini tentang kemampuan memanfaatkan momen Anda,” katana.
Ia akui MU adalah favorit. Dan itu adalah kenyataan. “Tetapi kami akan mencoba dengan opsi kami, dengan keyakinan,” ujar Emery.
Pelatih berambut klimis itu selalu berpegang mendobrak penghalang. Ini pula yang diterapkan dalam menghadapi lawannya nanti. Bahkan dia akan menghancurkan rintangan yang ada.
“ Anda harus melewati rintangan yang menghancurkan mereka, bermain, menciptakan iklim kepercayaan diri dalam gaya bermain Anda, pada rekan satu tim Anda sehingga mereka merasa nyaman dan itu adalah pekerjaan pelatih dan itulah yang kami coba lakukan,” tuturnya.
“Jika kami akan bermain melawan Manchester United dan kami pergi ke lapangan dengan gemetar, secara logis kami akan memiliki sedikit peluang, tetapi saya percaya bahwa tim ini tidak akan pernah keluar dengan gemetar,” ujarya. (*)