TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Wali KotaTangerang Selatan, Benyamin Davnie menarik kembali ucapannya terkait rencana relokasi warga Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren.
Benyamin menyebut, tidak ada relokasi warga Pondok Maharta untuk pembuatan tandon.
Sebab, pembuatan tandon akan dilakukan di lahan kosong milik Jaya Real Properti.
"Jadi enggak ada relokasi warga, bukan rumah warga yang dijadikan tandon, tapi kita ada lahan kosong punya Jaya Real Properti," ujarnya di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (25/5/2021).
Benyamin tak menampik ucapannya sebelumnya memang berencana untuk merelokasi warga Pondok Maharta guna pembangunan tandon.
"Tadinya kan kalau nggak ada lahan kosong mungkin saja terpikir seperti itu (relokasi). Tapi karena ada lahan kosong kita fokus ke sini," ungkapnya.
Benyamin memastikan, pembangunan tandon di lahan kosong milik Jaya Real Properti akan segera terealisasikan.
"Tidak (wacana). Prinsipnya mereka (Jaya Real Properti) sudah bersedia melakukan pembangunan. Targetnya tahun ini pokoknya," sebutnya.
Selain tandon, Benyamin menyatakan, pihaknya akan berkordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang dalam perbaikan saluran air kali yang tersumbat karena penyempitan.
"Saluran kali itu yang mengarah ke Kota Tangerang menikung agak menyempit sehingga menjadi penghambat. Ini saya koordinasikan untuk dibenahi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Pondok Maharta, Kecamatan Pondok Aren, merasa was-was rencana Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang ingin merelokasi mereka.
Diketahui, Pemerintah Tangerang Selatan berencana membangun tandon air di wilayah cekungan Pondok Maharta dengan warga direlokasi.
Warga RT 11 RW 09 Pondok Maharta, Isral (63) mengatakan, kabar adanya relokasi tersebut membuat heboh warga Pondok Maharta.
"Jadi pada heboh warga sini soalnya adanya rencana relokasi. Soalnya yang tinggal di sini cukup banyak dan berpuluh tahun tinggal," ujarnya ditemui Poskota, Selasa (25/5/2021).
Menurutnya, rencana relokasi untuk pembuatan tandon air dalam penanganan banjir di Pondok Maharta akan terlalu banyak bujet yang dikeluarkan pemerintah.
"Saya pikir itu terlalu mahal modalnya. Karena di sini sudah Sertifikaf Hak Milik (SHM) semua. Karena itu carikan solusi lebih baik," ungkapnya. (ridsha vimanda nasution/kontributor)