LAMPUNG.POSKOTA.CO.ID - Pandemi Covid-19 hingga kini masih melanda Indonesia, sebanyak 88 dari 114 warga binaan atau narapidana maupun petugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Rajabasa Bandarlampung, diduga terpapar Covid-19.
Petugas Lapas tidak dapat memastikan asal mula penularan virus berbahaya tersebut.
Kepala Lapas Kelas I A Rajabasa, Maizar membenarkan informasi itu.
Ia menjelaskan bahwa sebelumnya ada 114 warga binaan dan petugas Lapas yang diduga terpapar Covid-19.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan, ada 88 orang yang dinyatakan positif virus Corona.
“Ya, memang awalnya ada 114 orang yang reaktif. Setelah dilakukan swab PCR terdapat 88 orang positif,” ujarnya, Minggu (23/5/21) seperti dilansir dari Poskota Lampung, Minggu (23/5/2021).
"Guna mengeliminasi penyebaran virus tersebut, pihak Lapas sudah mengosongkan satu blok untuk melakukan isolasi terhadap para warga binaan, yaitu Blok-D," tambah Maizar.
Dia mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kanwil Kemenkumham Lampung dan Dinas Kesehatan Bandarlampung serta provinsi untuk meminta seribu alat rapid test antigen.
“Kami akan melakukan rapid tes antigen lagi kepada para warga binaan dan petugas. Ini tentunya untuk men-tracing siapa saja warga binaan dan petugas yang terpapar Covid-19 supaya bisa secepatnya diisolasi,” jelasnya.
Maizar menjelaskan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap para petugas yang terkena Covid-19 pada hari kedua Idul Fitri.
“Waktu itu memang ada salah satu petugas kami yang dinyatakan positif Covid-19. Dari situ kami melakukan tracing,” ucapnya.
Pada saat yang sama para warga binaan ada yang mengeluh batuk dan pilek.
Oleh karena itu pihaknya segera melakukan swab antigen. “Dari 114 petugas dan warga binaan itu, ada 88 orang yang dinyatakan positif Covid-19,” ungkapnya.
Maizar mengatakan, tidak menutup kemungkinan virus tersebut masuk dari makanan yang dititipkan untuk para warga binaan maupun petugas.
Namun secara pasti petugas Lapas tidak mengetahui asal-muasal penularan virus tersebut. (yusrizal karana)