JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Korban kebakaran di Jalan Kapuk Muara Raya, Gang Rawa Elok RT 011, RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, merasa sedih harus berlebaran dengan baju bekas sumbangan dari masyarakat.
Tak hanya itu, mereka juga harus merayakan Idul Fitri 1442 H di tenda pengungsian.
Tasmi (40) warga RT 11, salah satu korban kebakaran, merasa pilu menerima kenyataan hidup yang ia alami.
Pasalnya harus berlebaran di tenda pengungsian dan mengenakan baju bekas.
"Ya lebaran di sini bareng suami sama anak, pakai baju bekas dari bantuan orang," ujarnya sambil menitikan air mata, Jumar (14/5/2021).
Meski sejumlah warga sekitar memberikan opor ayam dan ketupat saat lebaran, Tasmi tak mampu menikmatinya.
Bahkan saat Takbir mulai berkumandang, Tasmi hanya mampu menangis meratapi nasibnya.
Musibah kebakaran yang tak diduga sebelumnya, menghanguskan seluruh harta benda yang dimilikinya.
Rencana mudiknya pun mesti pupus akibat musibah yang ia derita.
"Tadinya mau mudik, ke Karawang, tapi habis semua kebakar. Cuma sisa baju di badan aja, sampe sendal pun nggak sempet pakai," katanya.
Tasmi yang sehari-hari menjadi kuli panggul di pergudangan kawasan Pluit ini, tinggal bersama anaknya yang sudah berkeluarga.
Saat si jago merah mulai mengamuk, pada Sabtu (8/5/2021) sekira pukul 23.30 WIB, Tasmi sedang tidur.
Sang suami yang membangunkannya saat terjadi kebakaran, membuatnya panik menyelamatkan diri tanpa membawa barang berharga apapun.
Setidaknya ada 2 motor, 3 TV, serta uang tunai sebesar Rp3 juta milik Tasmi dan anaknya ikut ludes terbakar.
Meski saat ini seluruh kebutuhan dipenuhi oleh pemerintah, Tasmi berharap mendapatkan bantuan uang tunai agar bisa mengontrak rumah.
"Pengen sih kalau ada uang ngontrak rumah, biar bisa tinggal lebih layak," ucap Tasmi.
Dari pantauan Poskota di lokasi, Tasmi dan sejumlah warga korban kebakaran sedang duduk di gunungan pakaian bekas bantuan dari warga yang berada di tenda pengungsian warna biru bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
Sambil memilih sehelai demi sehelai baju, tampak mimik penuh kesedihan terpancar di wajahnya.
Tasmi bersama suaminya, dengan teliti memilih baju yang sekira layak ia pakai.
Bermodalkan karung bekas beras, Tasmi memasukan pakaian pilihannya.
Sedangkan, bocah-bocah tampak menikmati gunungan pakaian bekas yang dijadikan sebagai arena bermain lompat dan terjun dari atas tenda.
Seperti diketahui, kebakaran hebat yang menghanguskan 400 rumah warga di Kapuk Muara disebabkan karena korsleting listrik.
Berdasarkan data Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, akibat kebakaran tersebut, perkiraan total kerugian mencapai Rp6 Miliar.
Dari luas area 6000 meter persegi sebanyak 400 rumah ludes terbakar yang mengakibatkan 2.500 jiwa dari 400 KK harus merayakan lebaran di tenda pengungsian.
Adapun, untuk sementara waktu pengungsi di tempatkan di lapangan bola RW 04, Penjaringan. (yono)