ADVERTISEMENT

Wajar Jokowi Kesal Marak Impor Bekas Baju, 2 Hal Ini Jadi Ancaman Serius

Kamis, 16 Maret 2023 09:52 WIB

Share
Sejumlah pembeli memilih baju bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/10/2021). Berkurangnya pendapatan akibat pandemi membuat tren thrifting (membeli barang bekas) menjadi alternatif pemasukan baru bagi para pedagang pakaian bekas di tengah pandemi. Poskota/Ahmad Tri Hawaari.
Sejumlah pembeli memilih baju bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/10/2021). Berkurangnya pendapatan akibat pandemi membuat tren thrifting (membeli barang bekas) menjadi alternatif pemasukan baru bagi para pedagang pakaian bekas di tengah pandemi. Poskota/Ahmad Tri Hawaari.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Impor baju bekas di Tanah Air menjadi bisnis banyak digandrungi masyarakat setelah kuliner. Kekinian, bisnis ini pun marak menjadi pembicaraan hingga orang nomor satu di negeri ini pun ikut bicara.

Jokowi menyebut selain dapat membawa penyakit, impr baju bekas atau thrifting tersebut disebut mengganggu produksi industri tekstil dalam negeri. 

"Sangat mengganggu, namanya import baju bekas mengganggu. Sangat mengganggu jalannya industri dalam negeri," ucap Presiden Jokowi pada Rabu (15/3/2023), sebagaimana dikutip. 

Dengan tegas, Jokowi pun memerintahkan para menterinya untuk menghentikan bisnis impor pakaian bekas tersebut. 

Sementara itu, menanggapi intruksi presiden, Mendag Zulkifli Hasan pun mengatakan bahwa memang tidak ada larangan bisnis baju bekas. Namun, untuk impor baju bekas tidak diperbolehkan. 

 

Menenurutnya, larangan tersebut dirasa tepat melihat dampak atau resiko impor baju bekas itu. Baik dari faktr kesehatan, maupun ekonomi. 

Dalam faktor kesehatan, sudah tentu dapat menimbulkan penyakit kulit pada pemakainya. "Bisa berjamur, dan berpenyakit," jelas Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu,, bahwa bisnis baju bekas bisa menghancurkan UMKM lokal. Zulkifli mencontohkan seperti di Mojokerto, kerugian akibat bisnis impor baju bekas ini mencapai lebih dari Rp10 miliar.

 

ADVERTISEMENT

Reporter: Deny Zainuddin
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT