JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ) bekerjasama dengan Sudin Lingkungan Hidup berkomitmen melakukan pembersihan limbah minyak yang mencemari perairan Kepulauan Seribu.
Manager Communication Relations & CID PHE ONWJ, Hari Setyono menyampaikan, dalam proses pembersihan pihaknya juga berkordinasi dengan masyarakat sekitar agar berjalan cepat, sehingga dampak terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
“Merespons laporan adanya anomali lingkungan berupa ceceran cairan berwarna hitam bercampur sampah yang ditemukan di pesisir Pulau Untung Jawa dan beberapa pulau lainnya di Kepulauan Seribu, PHE ONWJ intensif berkoordinasi dengan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu dalam melakukan pembersihan pada 25 April lalu,” kata Hari, Selasa (27/4/2021).
Hari mengaku, PHE ONWJ tetap mensiagakan personil Oil Spill Combat Team (OSCT) patroli, menyisir lokasi sekitar untuk memastikan kondisi terkendali.
“Sebelumnya PHE ONWJ sudah melakukan pengecekan sesuai dengan standar prosedur penanganan dalam menjaga kehandalan fasilitas,” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Dewan Kabupaten Kepulauan Seribu Selatan, Robin, menilai kebocoran minyak milik PHE ONWJ bukanlah kali pertama terjadi, bahkan baru-baru ini terjadi lagi dan mencemari lingkungan di Kepulauan Seribu, khususnya di Kelurahan Pulau Untung Jawa.
“Kami ingin tidak ada lagi masalah kebocoran yang berdampak buruk pada lingkungan. Dan PHE ONWJ segera melakukan langkah nyata dalam pembersihan ini,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Pencemaran limbah minyak kembali terjadi di perairan Pulau Untung Jawa Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
Pencemaran limbah minyak diketahui warga pada Sabtu (24/4/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB, saat sedang melakukan monitoring kewilayahan bersama FKDM kelurahan.
Lurah Pulau Untung Jawa, Supriyadi mengatakan, lokasi yang mengalami pencemaran limbah minyak terjadi di sepanjang badan Pantai Arsa, Pantai Sakura wilayah pantai RT 03, RW 03 dan di pantai selatan daya Pulau Untung Jawa.
"Secara bergotong royong pagi ini warga bersama petugas PJLP Kelurahan mengumpulkan limbah minyak tersebut, agar pantai kembali bersih," terang Supriyadi.
Lebih lanjut terkait kejadian tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Pertamina yang menangani limbah minyak di wilayah Pulau Untung Jawa agar dilakukan tindakan cepat supaya tidak mengganggu ekosistem dan sektor pariwisata.
"Hingga saat ini upaya pengumpulan limbah oleh warga masih berlangsung, kita berharap pihak Pertamina segera melakukan penanganan cepat, menutup kebocoran minyak," terangnya.
Menurutnya, kebocoran minyak ini dipastikan berdampak merugikan ekosistem laut, lingkungan mangrove dan nelayan di Kepulauan Seribu serta sektor pariwisata, khusunya Pulau Untung Jawa dan sekitarnya. Karena terkena imbas dari pencemaran limbah minyak tersebut.
"Saya mewakili masyarakat, berharap pihak Pertamina bertanggung jawab atas pencemaran ini dan tidak berulang terus di setiap tahunnya, karena dapat merugikan para nelayan akibat ikan yang mati dan pendapatan nelayan yang kurang dan pantai terdampak pencemaran jadi kotor, yang tentu berdampak pad wisata," tandasnya. (yono)