ADVERTISEMENT

Pembelajaran Tatap Muka, KPAI: Muncul Sejumlah Kasus Covid-19 di Sumbar

Senin, 26 April 2021 22:58 WIB

Share
Retno Listyarti melakukan pengawasan ke sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka. (foto: ist)
Retno Listyarti melakukan pengawasan ke sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sepanjang tahun 2020, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah mengawasi 49 sekolah di 21 kabupaten/ kota di 8 provinsi di Indonesia.

Pada tahun 2021, terhitung Januari sampai April, KPAI sudah mengawasi sejumlah sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah daerah, di antaranya di kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Wonosobo, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, kota Batam, kota Padang dan kabupaten Tasikmalaya.

Adapun daftar sekolah yang diawasi, yaitu: SMK Negeri 9 Kota Bandung, SMPN 1 Kota Cimahi, SDN Kenari 08 Jakarta Pusat, SMKN 32 Jakarta Selatan dan MTs Negeri 32 Jakarta Selatan. Ada juga sekolah yang tidak termasuk piloting uji coba PTM terbatas yang diawasi penyiapan buka sekolahnya, yaitu SMKN 57 Jakarta Selatan dan SMPN 106 Jakarta Timur. 

"Ada sejumlah daerah  yang pengawasannya menggunakan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) dan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), yaitu untuk wilayah provinsi Sumatra Barat dan provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam). Jadi sepanjang 2020 sampai April 2021, KPAI sudah melakukan pengawasan langsung penyiapan maupun uji coba PTM total di 56 sekolah," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti, Senin (26/4/2021).

Penilaian kesiapan PTM dilakukan KPAI dengan menyusun daftar periksa PTM yang terbagi atas empat bagian besar, yaitu:  

  1. Kesiapan infrastruktur Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) (nilai maksimal 30);
  2. Kesiapan Protokol Kesehatan/SOP AKB (nilai maksimal 30);
  3. Pemasangan petunjuk, tanda panah, Prokes/SOP di tiap ruang, serta sosialisasi prokes/SOP AKB keseluruh warga sekolah, termasuk orang tua siswa (nilai maksimal 30);
  4. Adanya kerja sama tertulis antara pihak sekolah dengan fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas, Klinik, maupun Rumah Sakit (RS) untuk mengatasi keadaan darurat, misalnya siswa pingsan di sekolah atau saat masuk lingkungan sekolah suhunya di atas 37,3 derajat (nilai maksimal 10).

"Hasil pengawasan tahun 2020 di 49 sekolah pada 21 kabupaten/ kota menunjukkan bahwa mayoritas sekolah  belum siap sebanyak 83,3% dan yang sudah siap hanya 16,7%. Namun, saat pengawasan tahun 2021, mayoritas sekolah sudah siap dengan nilai rata-rata 80-an berdasarkan daftar periksa PTM versi KPAI. Uraian berikut adalah hasil pengawasan PTM yang dilakukan KPAI pada Januari sampai April 2021," kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan ini.

Retno Listyarti mengatakan, pihaknya  telah mengawasi sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Kota Semarang, dan kota Solo (tahun 2020) dan Kabupaten Wonosobo (2021).

"KPAI mengapresiasi Pemprov Jawa Tengah yang sangat hati-hati melakukan uji coba PTM di wilayahnya. Seluruh kabupaten/ kota yang menggelar uji coba PTM dibatasi hanya lima per kabupaten/ kota, jumlah siswa yang diperkenankan mengikuti uji coba PTM juga hanya kurang lebih sekitar 20% saja. Sebelum perluas uji coba, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu," ujar Retno.

Yang postif Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) menyentuh rekor baru yakni 17,6 persen. Angka itu tercatat berdasarkan hasil tes pada Selasa 20 April 2021. Pemantauan KPAI di Sumbar dilakukan dengan bantuan jaringan guru Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Di antaranya, SMAN 2 Kota Padang sudah melakukan PTM terbatas sejak Januari 2021, dan pada akhir Februari sampai minggu ke 3 April  2021 tercatat pasien Covid-19 ada 10 orang terdiri dari 2 siswa kelas XII dan 8 guru dan keluarganya, namun hingga hari ini sekolah tetap dibuka. 

Sebelumnya, pada Maret 2021 SMAN 1 Sumbar yang merupakan sekolah berasrama, ditemukan kasus penularan Covid-19. Diduga karena tidak taat protokol kesehatan, jumlah siswa positif Covid-19 di klaster SMA 1 Sumbar, Padang Panjang cukup banyak, yang semula 18 orang menjadi 61 orang. Para siswa kemudian menjalani isolasi mandiri di asrama sekolah.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rizal Siregar
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT