Karikatur Bung Harmoko. (kartunis: poskota/arif's)

Kopi Pagi

Pantang Menyerah

Senin 19 Apr 2021, 07:00 WIB

Oleh Harmoko

KEHIDUPAN tidak akan berubah menjadi lebih baik jika hanya berharap, duduk berdoa tanpa berusaha. Untuk meraih sukses harus kerja keras, punya tujuan jelas yang dibarengi semangat juang tinggi, tanpa kenal menyerah.

Sukses tidak datang begitu saja dengan tiba-tiba. Bahwa banyak tokoh sukses hingga menguasai dunia, betul. Tapi, jangan lihat suksesnya, lihatlah seberapa panjang perjuangannya sehingga meraih sukes.

“Jangan lihat aku karena kesuksesanku, lihatlah aku dari seberapa banyak aku jatuh dan mampu bangkit lagi” kata Nelson Mandela.

Apa yang dikatakan Mandela cukup beralasan. Fakta pun membuktikan sukses.

Kentucky Fried Chicken (KFC) mendunia setelah melalui perjuangan panjang Kolonel Harland Sanders. Begitu pun pemandu acara Oprah Winfrey, J.K Rowing , si pengarang novel Harry Potter, owner perusahaan film anak-anak Walt Disney.

Bahkan, Bill Gates berulang kali bangkrut, tapi berkat perjuangan yang tiada kenal menyerah hasilnya dapat kita saksikan. Hingga saat ini, bos Microsoft ini masih menduduki urutan orang terkaya di dunia dengan kekayaan lebih dari 1.000 triliun.

Bagi kita, bangsa Indonesia sikap pantang menyerah tidak asing lagi. Negeri kita merdeka, NKRI berdiri dengan kokoh karena sikap pantang menyerah para pejuang kita, pahlawan kita. Tak berlebihan sekiranya dikatakan sikap pantang menyerah merupakan cerminan bangsa Indonesia.

Sikap inilah yang hendaknya terus menyala dalam dada generasi muda era kini, di mana tantangan yang dihadapi kian beragam dan semakin kompleks.

Tentu, pantang menyerah di era kekinian bukan berarti melawan penjajah, tetapi ikut serta menyelesaikan masalah yang menimpa negeri ini. Masalah pandemi misalnya, dengan beragam dampak yang menyertainya bagian tak terpisahkan yang perlu segera diatasi.

Masing-masing dapat berperan sesuai porsinya. Setidaknya berupaya maksimal agar diri kita tidak terdampak pandemi.

Itulah perlunya membangun optimisme sebagai satu penguat pantang menyerah. Kita harus optimis bisa mengatasinya karena memiliki kemampuan untuk itu. Kalau belum berhasil bukan berarti telah gagal, tetapi karena belum menemukan cara jitu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Karenanya memulai lagi, bangkit lagi, berusaha lagi hingga masalah teratasi.

Itulah manfaat yang didapat dari sikap pantang menyerah yang membuat kita makin banyak belajar dari beragam masalah, semakin tegar menghadapi masalah, kian memberi keyakinan seberat apa pun masalah pada akhirnya akan terselesaikan.

Yah, “Badai pasti berlalu”, tapi bukan lantas tak berbuat sampai menunggu berlalunya badai. Jangan berharap sebuah keajaiban.

Dalam filosofi Jawa dikenal  “Jer basuki mawa beya” yang artinya untuk  memperoleh keberhasilan dalam usaha mencapai tujuan atau cita-cita, diperlukan kerja keras dan pengorbanan. Termasuk berkorban waktu, tenaga, modal, dan pikiran.

Intinya berusaha keras sekuat tenaga. Diibaratkan “Jika tidak bisa terbang, berlarilah. Jika tidak bisa berlari, berjalanlah. Jika tidak bisa berjalan, merangkaklah..” seperti cuplikan lirik lagu “Not Today” nya BTS, boy band beken asal Korea Selatan.

Lagu ini kian mencungkilkan inspirasi “ Lakukan semampu yang kita bisa, yang terpenting jangan pernah berhenti dan putus asa.”

Itulah pantang menyerah. (*)

Tags:
Kopi PagiPantang Menyerahposkota.co.idkerja keras

Administrator

Reporter

Administrator

Editor