SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kawasan ziarah Banten Lama selama Ramadan sepi pengunjung. Hal itu dikarenakan masyarakat lebih memilih tidak bepergian selama menjalankan puasa.
Meskipun demikian, pengelola kawasan ziarah Banten Lama tetap membuka akses ziarah seperti biasa.
"Dalam sehari paling ada 5-50 orang peziarah yang datang," kata Edi Suparma Komandan Regu (Danru) III Kawasan Ziarah Banten Lama, Senin (19/4/2021).
Menurut Edi, kawasan ziarah Banten Lama ini setiap Ramadan memang seperti ini, sepi. Hanya beberapa saja yang datang.
"Paling kalau sore banyak warga sekitar yang 'ngabuburit' di sini, setelah buka langsung pulang lagi," ujarnya.
Edi memperkirakan, puncak keramaian peziarah biasanya terjadi satu hari sampai tiga hari setelah Idulfitri. Bahkan lonjakannya bisa mencapai 10 kali lipat.
"Kalau pada saat tujuh hari menjelang Ramadan kemarin dalam sehari itu hanya 1.000 peziarah dalam sehari, pascalebaran nanti bisa mencapai 10.000 peziarah setiap harinya," jelasnya.
Untuk mengantisipasi keamanan para peziarah, lanjut Edi, pihaknya memberlakukan rekayasa pintu masuk kawasan masjid agung Banten.
"Kalau biasanya hanya satu pintu, pada saat ramai akan kami buka empat pintu," ucapnya.
Di setiap pintu, tambahnya, akan dijaga oleh tim keamanan yang bertugas melakukan pengecekan suhu juga.
"Protokol Kesehatan (Prokes) tetap kami jalankan meskipun dalam kondisi ramai," ungkapnya.
Edi melanjutkan, untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan di kawasan Banten Lama, pada saat puncak keramaian itu pihaknya mengoptimalkan seluruh regu untuk bersiaga, baik di kawasan tempat ziarah maupun di luar kawasan.
"Total ada 30 personel yang akan kami kerahkan pada saat puncak keramaian itu," tambahnya.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi terjadinya tindakan kejahatan, pihak pengelola secara kontinyu setiap lima menit sekali akan memberikan himbauan lewat pengeras suara kepada para pengunjung.
"Selain itu kami juga mengimbau kepada masyarakat yang datang ke sini, agar tidak menggunakan perhiasan yang berlebih," pungkasnya. (kontributor banten/luthfillah)