JIKA punya malu, sekali ketahuan selingkuh pasti kapok untuk selamanya. Tapi Kades Sobir, 40, dari Gunung Kidul ini beda. Sekali kepergok warga, malah diulangi lagi ngencani warga yang lain.
Surat pernyataan kapok itu hanya formalitas belaka. Warga pun marah, Pak Kades didemo dan dipaksa mengundurkan diri.
Orang Jawa punya filosofi: wong urip kuwi taline isin, artinya bahwa rasa malu merupakan pengendali diri. Tapi siapapun orangnya, punya rasa malu adalah menjadi keharusan. Bukankah hadits Nabi juga mengatakan, “Alhaya’u minal iman (malu sebagian dari iman). Tapi faktanya, banyak orang tak punya malu dalam urusan kemaluan!
Salah satunya adalah Kades Sobir dari Kapanewon (kecamatan) Semin, Kabupaten Gunung Kidul (DIY). Setidaknya dia sudah 3 kali mengganggu bini warganya, bahkan perangkat desanya pun dikencani pula. Mungkin mesum dengan bini orang itu seperti narkoba, sekali terkena akan menjadi ketagihan untuk selanjutnya.
Buat kalangan pedesaan, jabatan Kades sudah top markotop, meski masa kerjanya hanya 6 tahun untuk satu periode. Cuma, keistimewaan Kades adalah, dia lebih hebat dari Presiden sekalipun. Soalnya, jika presiden hanya 2 kali menjabat, Kades bisa sampai 3 kali. Maka jika Amien Rais dan M. Qodari dari Indo Barometer memprediksi Jokowi akan menjabat 3 periode, sama saja mereken Jokowi bak seorang Kades.
Keistimewaan jabatan Kades itulah agaknya yang menjadikan Sobir punya daya pesona tersendiri. Jelas-jelas dia sudah punya istri, perempuan lain ditempel olehnya kok langsung katut (terbawa) macam besi ketemu magnet. Bukan sekedar dipacari, tapi juga digauli.
Salah satunya Ny. Minul, 35, bini Kasmo, 42. Sekali waktu Minul ini dibawa ke hotel. Karena suami sudah mencurigai gelagat istrinya, maka ke mana saja istrinya pergi selalu dibuntuti, takut kena “buntut” Pak Kades. Dan ternyata benar, Kasmo memergoki sendiri ketika istrinya diajak cek in ke hotel. “Celaka, biniku bisa ludes oleh Pak Kades.” ratapnya.
Tanpa mengajak Satpam hotel, dia nongkrongi sendiri kamar tempat cek in keduanya. Begitu selesai dan buka pintu, Kades Sobir makjegagik kaget, karena ada suami Minul di depan pintu. Untung Kasmo sabar, Kades Sobir hanya dituntut bikin pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
Tapi ternyata surat perjanjian bermeteri Rp 6.000,- itu tak punya makna apa-apa bagi Sobir. Sebab lain kali kembali menekuni hobi lamanya. Kini anggota Baperdes Ny. Mulyati, 40, dikencani juga. Biar sasarannya lebih tua, tapi baginya asyik juga. Karena lebih tua pastilah lebih kaya akan pengalaman.
Dan inilah saat kejatuhan Kades Sobir akan tiba. Warga dan Baperdes marah, karena Kadesnya bikin malu, gara-gara hanya memanjakan dia punya kemaluan. Warga menggelar demo meski tanpa disediakan nasi bungkus. Mereka memang murni demo, bukan panasbung (pasukan nasi bungkus) yang dikendalikan kepentingan politik tertentu.
Seorang pendemo yang rupanya juga jadi korban keganasan Pak Kades, berorasi di depan massa bahwa rumahtangganya hancur gara-gara ulah Pak Kades. Istrinya jadi lupa akan anak dan suami, karena sudah kepincut berat pada Pak Kades. “Turun kamu, rumahtanggaku hancur garap-gara sampeyan,” kata sang pendemo berapi-api.
Kades Sobir memang tak menemui para pendemo. Di dalam bersama Baperdes berembug bahwa siap meletakkan jabatan. Tapi karena yang menentukan nasib Kades itu bupati, maka meski Kades Sobir menyatakan mundur, tak serta merta dia kehilangan jabatannya hari itu juga. Kades tak punya malu, akhirnya kesandung urusan kemaluan! (Yogya.Com/Gunarso TS)