ADVERTISEMENT

Mesum Menjelang Imsak Tiba Mandi Junub Memakai Air Got 

Selasa, 20 April 2021 07:30 WIB

Share
Ilustrasi Nah Ini Dia Mesum Menjelang Imsak Tiba Mandi Junub Memakai Air Got. (ucha)
Ilustrasi Nah Ini Dia Mesum Menjelang Imsak Tiba Mandi Junub Memakai Air Got. (ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

NEKAD betul praktisi mesum Makmun – Faisah. Bulan puasa di daerah Aceh kok berani-beraninya kencani bini orang. Karena siang hari dilarang, mereka sengaja melakukan menjelang Imsak.

Skandal ini terkuak justru siang harinya. Akibat pengakuan tersebut, mereka dipaksa mandi junub pakai air got!

Praktisi selingkuh punya logika berfikir yang ngawur. Karena di bulan Ramadan suami istri haram hukumnya hubungan intim di siang hari, keduanya menyiasati di malam hari.

Padahal bagi non suami istri, bulan puasa atau bukan, malam hari atau siang, tetap saja haram dan hukumnya zina. Dalam KUHP ancaman hukumannya sampai 9 bulan, sedangkan di Aceh bisa dicambuk sampai 100 kali.

Rupanya Makmun, 38, warga Pidie Jaya, dan Faisah, 20, warga Lueng Bata, tak pernah peduli dengan sanksi hukum bagi pelaku zina di daerahnya. Mereka berfikir, itu kan kalau ketahuan.

Jika mainnya rapi dan tertib, pastilah tak tercium Satpol PP. Bagaimana dengan kondisi lapangan, ini kan bulan Ramadan? Kata Makmun-Faisah yang didukung syaiton, “Ya kita main malam sebelum Imsak, gitu saja kok repot!”

Pada dasarnya yang petualang sejati itu si Makmun. Di rumah sudah ada istri dan anak, tapi masih mencari kepuasan di luar rumah.

Ketika kenal dengan Faisah yang muda dan cantik, otaknya lalu menganalisa. Suaminya lama di Kudus (Jateng), pastilah dia kesepian karena lama tak dapat asupan cinta. Soal benggol terjamin, jika tak terpenuhi kebutuhan bonggol pastilah kelimpungan juga.

Makmun tahu bahwa Pidie Jaya maupun Lueng Bata, semua tunduk pada hukum Provinsi Aceh. Hukum Qanun Jijayah telah mengatur, barang siapa menggunakan “barang” miliknya kepada bukan istri atau suaminya, diancam hukuman cambuk paling banyak 100 kali.

Tapi karena Faisah itu cantik nan seksi, jadi lupa akan resiko hukumnya nanti. Prinsipnya kemudian, pukul dulu urusan belakang, kelon dulu cari kepuasan di ranjang!

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Guruh Nara Persada
Contributor: -
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT