YANG ngambek urusan begituan biasanya para suami. Tapi ternyata Ny. Santi, 31, dari Riau juga bisa melakukannya. Saat habis mens minta jatah ML (making love) ditolak suami, dia jadi kecewa berat.
Sementara Aldi Lower, 34, tetap tidur mendengkur, dia langsung pindah kamar dalam rangka menggantung diri.
Dalam sebuah rumahtangga, urusan nafkah lahir dan batin harus seimbang atau berbanding lurus. Istri jika hanya banyak diberi bonggol bukan benggol, pastilah menggerutu.
Suami begitu juga, jika sudah merasa banyak memberi benggol tapi jaminan bonggol kurang juga bisa ngamuk. Banyak kejadian KDRT pangkal masalahnya hanya soal selangkangan!
Tapi yang terjadi di Rokan Hilir Provinsi Riau ini lain dari yang lain. Yang ngebet dan doyan begituan justru seorang istri, Ny. Santi, warga Pujud. Bila istri-istri yang lain dijatah diterima tak dijatah diam saja, dia jusru menuntut.
Agaknya Ny. Santi memang tipe wanita doyan. Apa karena jidatnya nonong dan kulitnya agak pucat, sehingga soal begituan baginya menjadi panglima?
Sayangnya dia ketemu suami yang punya stamina biasa, nggak rosa-rosa macam Mbah Marijan.
Sebagai keluarga muda, Aldi lower hanya mampu memberikan alokasi ranjang seminggu 2 kali, sementara Santi sang istri maunya setiap malam.
Sebagai pegawai kasar yang setiap hari harus memeras keringat, tentu saja Aldi bagaikan batu baterai ABC yang sudah lower, bisa jebol dia punya pinggang.
Menjelang puasa kemarin, Santi kedatangan tamu rutinnya. Begitu selesai masa haid, ternyata libido dan hasratnya jadi meningkat pesat, bak pintu air Katulampa dilewati banjir kiriman dari Bogor.
Malam-malam bangunkan suami yang sudah pules dalam mimpi. “Ayo Mas, ini tinggal flek saja….,” kata Santi sambil membangunkan suami.
Tapi Aldi Lower yang benar-benar sedang lower gairahnya karena diserang kantuk, tak merespon.