TANGSEL, POSKOTA.CO.ID - Aksi pencurian yang terjadi di yayasan Raudlatul Makfufin, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, bukan kali pertama terjadi.
Ternyata, pencurian di yayasan tunanetra sudah pernah terjadi pada tahun 2017. Hal itu dibenarkan oleh seorang guru yayasan Raudlatul Makfufin, Tarup Erwin (30).
Tarup menuturkan, pencurian yang terjadi di yayasan Raudlatul Makfufin pada Jumat (26/3/2021), sekira pukul 14.13 WIB, itu peristiwa yang sudah kesekian kalinya.
"Tahun 2017 lalu sudah pernah di sini adanya aksi pencurian. Tapi saat itu tidak ada kamera CCTV, jadi tidak ada bukti," ujarnya kepada Poskota.co.id, Minggu (28/3/2021).
Tarup menyebut, pelakunya saat itu disinyalir juga dari orang luar yang memiliki modus apapun guna masuk ke yayasan untuk mencuri.
"Sayangnya saat itu enggak ada saksi juga yang melihat. Pelakunya enggak teridentifikasi dan kejadian pencurian berlalu begitu saja," ungkapnya.
Kemudian, Tarup menuturkan, pencurian juga terjadi lagi pada tahun 2020 lalu. Kejadiannya saat di bulan puasa dan di siang bolong.
"Setelah peristiwa pencurian di bulan puasa yang kesekian kalinya itu baru tidak lama dipasang kamera CCTV sampai sekarang masih saja ada lagi kasus pencurian," ungkapnya.
Pantauan Poskota,.co.id lokasi yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin berada di Jalan Haji Jamat, RT 002 RW 005. Lokasinya persis berada di dalam sebuah gang.
Situasi yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin itu juga memang terbilang sepi. Jarang orang yang melintasi gang itu terlebih pada hari Minggu.
Diberitakan sebelumnya, aksi pencurian terjadi di yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan.
Pencurian tersebut terekam kamera CCTV (Closed Circuit Television) hingga videonya viral di media sosial (medsos).
Seorang guru di yayasan tunanetra Raudlatul Makfufin, Tarup Erwin (30) membenarkan peristiwa pencurian tersebut. Korbannya bernama Rantiani Permata (35) seorang tunanetra.
Tarup menjelaskan, peristiwa pencurian itu terjadi pada Jumat (26/3/2021), sekira pukul 14.13 WIB. Pelakunya adalah dua orang wanita.
"Iya benar korban pencuriannya seorang guru. Dia kehilangan satu unit handphone dan dompet yang didalamnya ada uang tunai Rp 200 ribu," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Minggu (28/3/2021).
Tarup menuturkan, peristiwa pencurian itu bermula saat salah seorang dari pelaku masuk dari gerbang yayasan untuk menumpang ke toilet.
"Gerbang yayasan tidak terkunci karena masih jam operasional. Dia masuk berbicara sama karyawan sini ingin numpang ke toilet dan diarahkan," terangnya. (kontributor tangerang/ridsha vimanda nasution)