Lokasi penggusuran di Gang Buntu II Pancoran Jakarta Selatan (CR-5)

Kriminal

Pertamina Bantah Libatkan Ormas Dalam Eksekusi Lahan di Gang Buntu II Pancoran

Kamis 18 Mar 2021, 22:11 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - PT Pertamina (Persero) membantah melibatkan sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dalam proses eksekusi penggusuran di Gang Buntu II Pancoran Jakarta Selatan.

Manager Legal PT Pertamina Training Consulting (PTC) Achmad Suyudi yang merupakan perwakilan anak perusahaan PT Pertamina mengatakan bahwa Pertamina dalam memulihkan aset lahan itu hanya melibatkan aparat kepolisian.

"Sampai saat ini, sudah lebih dari 75 persen lahan telah dikembalikan kepada Pertamina dan semua kami lakukan sesuai prosedur dan tidak ada cara cara anarkis menggunakan ormas tertentu dalam pemilihan aset tersebut," ungkap Achmad dalam keterangan resmi, Kamis, (18/3/2021).

Dikatakan, upaya pemulihan yang sudah berjalan selama 10 bulan itu diklaim sudah berlangsung dengan baik dan aman. Pasalnya menurut dia, PT PTC telah melakukan sosialisasi sebelum melaksanakan aset pemulihan milik Pertamina tersebut.

Ia menyebut, sejauh ini pihaknya selalu menjalin komunikasi melalui tokoh masyarakat, aparat muspika, dan Aparat Sipil Negara (ASN) setempat terkait status lahan dan penyadaran bahwa objek tersebut akan digunakan untuk kepentingan negara.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan sempat terjadi pada Rabu, (17/3/2021) malam yang diduga melibatkan warga dan Ormas pada dan juga diianinyalir disusupi oleh sekelompok preman.

Baca juga: Sengkarut Persoalan Tanah di Gang Buntu II Pancoran, Pertamina Klaim Telah Lakukan PK di MA dan Miliki Sertifikat HGB

Akibat bentrok itu, sejumlah warga dan masa solidaritas dari mahasiswa berbagai kampus menjadi korban luka luka dan kini sebagian tengah dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta.

"Sebanyak 23 orang mengalami luka luka , jumlah itu sudah termasuk warga dan mahasiswa," sebut Lilik Wakil Ketua Yayasan Warga Gang Buntu II. (cr5/mia)

Tags:
pertaminabentrokpolres jaksel

Reporter

Administrator

Editor