ADVERTISEMENT

Din Kritisi Moderasi Islam Sebagai Alat Menghadapi Kelompok yang Berbeda

Sabtu, 13 Maret 2021 08:54 WIB

Share
Din Kritisi Moderasi Islam Sebagai Alat Menghadapi Kelompok yang Berbeda

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Sedangkan Profesor Azyumardi Azra menegaskan keberadaan Islam sebagai faktor utama kebangsaan Indonesia. Indonesia menjadi negara modern karena wasatiyah Islam, dan tidak mungkin menjadi Indonesia seperti sekarang jika kaum muslimnya bukan "ummatan wasatho".

Islam juga tidak ada masalah dengan demokrasi di Indonesia, artinya kompatibel.

"Jadi islam wasatiyah di Indonesia bukan lagi konsep, melainkan praktek sejak dulu. Islam lah yang menyatukan Indonesia. Sehingga Islam jelas menjadi berkah bagi Indonesia. Jika di Barat ada tesis yang mengatakan Barat besar karena etos/etika protestan, maka di kita Indonesia besar karena Islamic ethos. Dan kita sama-sama buktikan tesis ini," tegasnya.

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta ini mengatakan umat Islam dan  keberagamaan Islam Indonesia mengalami perkembangan pesat dan akan mengalami apa yang disebut sebagai "moslem bonus demography".

Baca juga: Presiden Buka Munas MUI, Din Syamsuddin Nyatakan Tidak Hadir

Hanya saja tantangannya bagi partai Islam seperti PKS bagaimana peningkatan keislaman tersebut berbanding lurus dengan pilihan terhadap partai Islam.

"Perlu ada penelitian mengapa peningkatan keislaman tidak meningkatkan pilihan pada partai Islam? Ini tantangan bagi PKS," ungkap Azra.  (johara/tri).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT