JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan sebuah teknologi reproduksi yang bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan peluang kehamilan bagi para pasangan dengan gangguan kesuburan. Bahkan tingkat keberhasilan program bayi tabung ini bisa mencapai 40 hingga 50 persen.
Mengutip dari keterangan Dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre Prof Dr dr Budi Wiwiek SpOG-KFER MPH. mengatakan, angka keberhasilan program bayi tabung pada pasangan berusia muda bisa mencapai 50-60 persen.
"Tingkat keberhasilan program bayi tabung bisa sampai 50-60 persen tergantung kondisi dari kedua pasangan," katanya.
Pasangan Muda Mengikuti Program Bayi Tabung. (Ist)
Dalam prosesnya, sel sperma dan sel telur diambil dari pasangan suami istri untuk kemudian dipertemukan di laboratorium, sehingga terjadi proses pembuahan.
Selanjutnya hasil pembuahan itu ditempatkan ke dalam inkubator khusus sehingga berkembang menjadi embrio. Nah dari embrio ini barulah ditanam ke rahim agar berkembang menjadi janin seperti pada kehamilan pada umumnya.
Prof Budi menyebut, tingkat keberhasilan program bayi tabung sangat dipengaruhi oleh kualitas embrio yang berasal dari sel sperma dan sel telur. Namun jangan khawatir, karena kemajuan teknologi sangat memungkinkan para ahli untuk dapat memilih sperma dan sel telur terbaik sebagai sumber yang digunakan dalam program bayi tabung.
Berikut adalah beberapa teknologi mutakhir yang bisa dipilih para pasangan yang berencana melakukan program bayi tabung:
- Pertama, teknologi Intra-cytoplasmic Morphologically-selected Sperm Injection (IMSI)
Proses Memilih Sel Telur dan Sel Sperma yang Baik.(ist)
Teknik ini digunakan untuk memilih sel sperma terbaik sebelum disuntikkan ke dalam sel telur atau yang dikenal dengan proses pembuahan.
"Jika ingin meningkatkan peluang keberhasilan bayi tabung, maka kita perlu memilih sperma yang bentuknya sempurna, tidak ada cacat, dan geraknya juga bagus,” tutur Prof. Budi. Melalui teknologi IMSI, sel sperma dapat diperbesar hingga 6000 kali untuk memastikan dan mdemilih kualitas yang terbaik.
- Kedua, Time-Lapse Incubator
Kehadiran teknologi Time-Lapse Incubator membantu proses bayi tabung untuk menyimpan embrio usai dilakukan proses pembuahan.
Timelapse Incubator sendiri ialah tempat penyimpanan embrio yang terdiri dari beberapa ruang dilengkapi kamera dan mikroskop yansg tertanam di tiap ruang.
Teknologi ini sangat bermanfaat untuk memantau perkembangan embrio tiap lima menit tanpa mengeluarkannya dari inkubator sehingga kualitas tetap terjaga.
- Ketiga, PGT-A
Teknologi lain yang juga turut menunjang keberhasilan program bayi tabung ialah Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A).
PGT-A dapat membantu ahli untuk memilih embrio terbaik dengan kromosom yang normal. Pada teknologi ini, embrio pada fase blastokista akan dibiopsi oleh ahli embriologi. Yang dibiopsi adalah sel embrio yang akan menjadi plasenta.
Setelah itu, sel akan dicek di bawah mikroskop dan dilakukan next generation sequencing untuk melihat apkah kromosomnya normal atau tidak.
Program Kehamilan Melalui Bayi Tabung. (Ist)
Nah itulah beberapa alternatif teknologi mutakhir yang bisa digunakan untuk memaksimalkan program bayi tabung para pasangan yang belum dikaruniai momongan.
Kehadiran baragam teknologi canggih itu sangat bermanfaat diutambah dengan faktor lain, yakni usia istri atau calon ibu yang masih muda akan lebih optimal.
“Semakin dini pasangan suami istri dengan gangguan kesuburan melakukan pemeriksaan dan melakukan program reproduksi berbantu, maka semakin besar peluang keberhasilan untuk mendapatkan kehamilan,” tutup Prof. Budi. (tha)