Pangan, Ilustrasi pasar swalayan Lotte Mart, Kelapa Gading. (ist)

Induk

Banjiri Stok Pangan

Selasa 02 Mar 2021, 06:00 WIB

RAMADAN kurang dua bulan lagi, tetapi harga sayur mayur sudah mulai menggeliat. Sebut saja harga cabai rawit, cabai merah , bawang merah dan beberapa jenis sayur mengalami kenaikan.

Dari pemantauan Pos Kota ( poskota.co.id) kenaikan cukup bervariasi antara 5 ribu hingga 10 ribu per kilogramnya.Jika dirata – rata kenaikan antara 20 sampai 30 persen. Itu jika dilihat dari awal kenaikan sebelum Imlek, 12 Februari lalu hingga posisi saat ini.

Belum jelas penyebab kenaikan harga, apakah karena pasokan terlambat akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir ini, atau karena faktor lain, seperti stok produksi menurun akibat musim penghujan.

Pedagang hanya mengatakan kenaikan dari sananya. Pedagang pun berharap segera ada penurunan harga agar omset penjualan meningkat.

Apa yang diharapkan pedagang tentu menjadi harapan kita semua. Lazimnya kalau harga sudah naik susah turunnya, kalau pun terdapat penurunan , jika diguyur pasokan berlebih dengan harga jauh lebih murah melalui kebijakan yang disebut operasi pasar.

Jika harga masih tinggi, tidak ada penurunan, dikhawatirkan jelang bulan Puasa harga akan lebih tinggi lagi karena adanya kenaikan harga yang rutin terjadi setiap jelang Puasa dan Lebaran untuk beberapa jenis komoditas pangan.

Yah, kenaikan harga memang sering terjadi jelang Puasa akibat meningkatnya permintaan,sementara pasokan tetap. Peristiwa ini bukan hal yang baru terjadi, tetapi rutin setiap tahun.

Jika sudah demikian, mestinya sudah dapat terdeteksi sejak awal akan adanya lonjakan permintaan jelang bulan Puasa. Apa yang harus dilakukan agar lonjakan permintaan ini tidak berdampak kepada kenaikan.

Memang harga komoditas pangan selama ini ditentukan oleh pasar. Permintaan meningkat yang tidak disertai dengan ketersediaan stok, berakibat kepada kenaikan.

Asumsinya, harga tidak akan naik jika stok banyak tersedia, bahkan melimpah.  Yang menjadi persoalan limpahan stok itu sudah merata pada semua wilayah, setiap pasar atau hanya sebagian.

Jika ketersediaan stok/pasokan tidak merata pada semua wilayah, bisa menjadi pemicu kenaikan di suatu tempat, yang selanjutnya melebar kepada daerah lain.

Itulah perlunya menjaga ketersediaan stok dan pemerataan distribusi. Yang perlu diantisipasi permainan spekulan menimbun komoditas pangan.

Hal lain adalah menguapayakan harga kedelai tetap stabil, tak ada kenaikan jelang meningkatnya kebutuhan.

Ini menjadi penting diantisipasi mengingat harga kedelai di dunia sedang tinggi. Sementara kita tahun,  kebutuhan kedelai dalam negeri belum bisa dipenuhi dari dalam negeri. Sebagian masih impor. (*)

Tags:
Indukbanjiri-stok-pangan

Reporter

Administrator

Editor