ADVERTISEMENT

Pemprov DKI Pastikan Stok Pangan Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri 2021

Kamis, 25 Maret 2021 20:09 WIB

Share
Wagub DKI gelar acara virtual soal stok pangan. (ist)
Wagub DKI gelar acara virtual soal stok pangan. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI bersama Badan Udahan Milik Daerah (BUMD), menjamin ketersediaan dan keamanan stok pangan di Jakarta selama Ramadan dan Idul Fitri 2021.

Kepastian tersebut, disebutkan Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria setelah mendapat informasi dan data berbagai ketersediaan pangan dalam 1-2 bulan kedepan.

"Artinya menjelang Ramadhan ini pangan dapat dipenuhi dan tidak ada kenaikan signifikan (harga)," kata Riza dalam webinar Balkoters bertajuk "Stabilitas Pangan Jelang Ramadan" secara virtual, Kamis (25/3/2021).

Sejauh ini, lanjut Riza dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), serta BUMD pangan yakni Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station, tidak ada permasalahan pada ketersediaan pangan walau tengah dalam situasi pandemi Covid-19.

Namun demikian, Riza mengakui biasanya ada peningkatan harga komoditas pangan sebesar 10 hingga 15 persen sebelum Ramadhan, akan tetapi kondisi ini masih bisa terjangkau masyarakat.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan, bahwa dalam usaha stabilitas pangan termasuk saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2021, peran BUMD menjadi penting.

Dalam usaha Pasar Jaya, kata Arief, saat ini terus bergerak memperbanyak rantai-rantai penyaluran pangan di Jakarta yang sudah dimulai sejak 2016 sampai sekarang demi memperpendek mata rantai penyaluran pangan.

"Sampai saat ini, ada empat Jakgrosir sebagai lumbung pangan pedagang pasar dan pemegang KJP. Kemudian ada outlet-outlet sebagai "lumbung" kecil yang sekarang sudah masuk ke kelurahan dan kecamatan dengan jumlah yang lumayan signifikan," paparnya.

Selain itu, Arief menyebut bahwa pihaknya juga melakukan pergeseran pada barang-barang beku yang dinilainya penting, karena menjadi salah satu pilihan untuk bisa membuat protein masyarakat itu tetap terjaga dan utuh.

"Hal ini, dimaksudkan untuk memastikan stabilisasi atas harga kebutuhan seperti bawang dan cabe itu relatif bisa dikendalikan, walaupun memang secara tantangan perlu kapasitas gudang pendingin yang lebih besar," katanya. (deny)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT