Kadis LH Kota Serang Ipiyanto mengatakan kondisi TPAS Cilowong, Kecamatan Taktakan Kota Serang sudah krodit (foto Luthfi)

Nusantara

Kondisi TPSA Cilowong Sudah Krodit, Armadanya Juga Sudah Udzur

Senin 01 Mar 2021, 12:25 WIB

SERANG, POSKOTA.CO.ID – Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan Kota Serang sudah krodit.

Bahkan jika hujan turun, seluruh truk pengangkut sampah tidak diperbolehkan melakukan pembuangan, karena akan berpotensi terjadi bencana longsor.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup LH Kota Serang Ipiyanto. Menurut Ipi, kalau tengah malam hujan besar, handphone dirinya tidak boleh mati, karena pasti akan ada laporan dari petugas UPT Sampah di sana.

"Kalau hujan turun, itu pasti ada perubahan posisi baik urugan sampahnya maupun posisi alat berat beko yang ada di atasnya," katanya, Senin (01/03/2021).

Baca juga: Soal Sampah, Benyamin Davnie: Jangan Sampai Wariskan ke Anak-Cucu

Oleh karena itu, lanjut Ipi, dirinya sering menghimbau kepada petugas di sana, kalau hujan turun semua armada tidak diperbolehkan melakukan pembuangan sampah.

"Biarkan saja dulu menumpuk antri panjang di luar, dari pada berbahaya," tegasnya.

Ipi mengungkapkan, pada saat kejadian kebakaran alat berat beko di TPAS Cilowong awal bulan kemarin, dirinya stanby di lokasi sampai dini hari, untuk memastikan proses evaluasinya berjalan dengan baik.

"Dan sekarang tinggal menyisakan satu alat berat lagi. Itupun informasi terakhir yang saya dapatkan rantai rodanya putus, sehingga tidak bisa digunakan," ucapnya.

Baca juga: Gegara Mengolah Sampah Impor, Desa Bangun di Mojokerto Sempat Membuat Heboh, Kini Ada Solusi dari Kementerian LHK 

Akibatnya, sampah yang masuk di sana masih menumpuk, belum bisa diratakan sambil menunggu pinjaman alat berat dari dinas yang lain.

"Jadi jangan disangkanya pas ujan turun malam hari itu saya tidur nyenyak, stres saya," jelasnya.

Selain kondisi alat berat yang sudah udzur, lanjut Ipi, kantor UPT sampah di sana juga sejak tahun 2005, peninggalan Kabupaten Serang, belum pernah dilakukan perbaikan.

"Peralatan yang bersumber dari APBD itu hanya 9 dumtruk tahun 2011, 23 sisanya merupakan hibah dan warisan dari berbagai pihak, bahkan ada juga yang dari tahun 1992," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Serang Targetkan Penyelesaian Sampah di Periode Kedua Ini, Pengolahan Sampah Dibuat Per Zona

Sehingga kemudian, akunya, maka wajar kemudian jika dalam proses pengangkutan sampah di Kota Serang kurang maksimal, dari total sampah 400 ribu kubik, yang bisa diangkut hanya sekitar 200 kubiknya.

"Itu pun dengan armada yang seadanya, yang pulang pergi harus doking.

Diberesin bannya, ga beres kopelnya. Diberesin kopelnya, ga beres sehernya. Terus begitu," ungkapnya.

Dijelaskan Ipi, peralatan yang lainnya seperti mesin pengayak besar bantuan dari Bank dunia tahun 2005, listriknya cukup besar, yakni 40 ribu watt.

Baca juga: Rayakan HUT ke-64, Astra Berhasil Kurangi 420 Ton Sampah Plastik

Untuk masalah lanfil, itu bantuan dari Satker Provinsi Banten tahun 2011, jalan beton bantuan dari Satker Provinsi juga melalui dana APBN 2012, jalan hotmix juga sama tahun 2015 bantuan dari Satker.

"Sementara hanggar kami sudah setengahnya bolong, sangat beresiko kepada petugas kami di sana. Yang dari APBD itu baru alat berat beko doang tahun 2012 yang sekarang rusak," tutupnya. (luthfi/tri)

Tags:
Kondisi TPSA CilowongSudah KroditArmadanya Juga Sudah UdzurKondisi TPSA Cilowong Sudah Krodit

Reporter

Administrator

Editor