ADVERTISEMENT

KPK dan Kemendagri Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik di TPSA Bagendung

Rabu, 1 Desember 2021 22:30 WIB

Share
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Direktur PT IP, Ahsin Sidqi saat Grand Launching pilot plant Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) TPSA Bagendung, Rabu (1/12/2021). (ist)
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dan Direktur PT IP, Ahsin Sidqi saat Grand Launching pilot plant Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) TPSA Bagendung, Rabu (1/12/2021). (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Pengolahan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung mendapatkan apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kerjasama antara Pemkot Cilegon dengan PT Indonesia Power itu pun menjadi projek percontohan dalam pengelolaan sampah.

Direktur PT Indonesia Power, Ahsin Sidqi menjelaskan, dengan pengembangan pilot plant Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) TPSA Bagendung ini dapat membantu bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen.

"Serta dapat membantu pemerintah daerah juga dalam mengatasi permasalahan sampah. Ini akan kami kembangkan juga di tempat lain serta kami juga akan terus berinovasi dan mengembangkan teknik pengelolaan sampah ini," ujarnya usai Grand Launching pilot plant Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) TPSA Bagendung, Rabu (1/12/2021).

Dalam pengelolaan sampah ini Indonesia Power menggunakan metode Biodrying.

Metode Biodrying merupakan pengeringan secara biologis yang disertai dengan aerasi dimana digunakan untuk mengurangi kadar air dalam sampah menggunakan bantuan aktifitas mikroba yang dapat menghasilkan kalor hasil biodegradasi sampah tersebut.

Direktur Mega Proyek PT PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, saat ini PLN melalui PT Indonesia Power sedang menguji coba sampah di TPSA Bagendung untuk dijadikan bahan campuran batu bara di PLTU Suralaya.

"Untuk program cofiring salah satu programnya itu memanfaatkan sampah untuk mengganti sebagian batu bara kita. Dari sisi emisi sangat bagus karena disambungkan dengan emisi karbon karena pemerintah punya target zero carbon tahun 2025 dan program cofiring ini adalah salah satu cara untuk menurunkan karbon," ujarnya.

Setelah di Cilegon, PLN bakal menggarap proyek percontohan yang dilakukan di Muara Enim, Sumatera Selatan.

"Tahap berikutnya kami sudah bicara dengan PTBA untuk segera diluncurkan juga di Muara Enim dan diluncurkan juga di daerah-daerah lain," tuturnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT