SERANG - Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy mengatakan penanganan banjir yang terjadi di wilayah Tangerang Raya ini harus memperhatikan faktor Protokol Kesehatan (Prokes).
Prokes itu harus tetap dilakukan mengingat wilayah Tangerang Raya saat ini sudah masuk ke zona kuning dengan potensi sebaran Covid-19 yang cukup rendah.
"Untuk itu jangan sampai banjir ini menjadi klaster baru, karena proses penangananya tidak menerapkan Prokes," katanya, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Banjir di Kabupaten Tangerang Masih Terjadi di Beberapa Titik, Berikut Daftarnya
Politisi partai Golkar ini menambahkan, di masa Pandemi ini penanganan banjir yang harus dilakukan sungguh luar biasa harus diatur sedemikian rupa, supaya permasalahan baru tidak muncul setelah proses penanganan banjir selesai.
"Pemprov Banten sudah melakukan kordinasi yang intensif bersama Pemkot Tangerang untuk pelayanan kesehatan dan juga pemulihan pasca banjir," ujarnya.
Menurut Andika, sejak awal tahun Pempov sudah mengantisipasi berbagai potensi bencana yang akan datang di musim penghujan ini.
Baca juga: Banjir di Perumahan Ciledug Indah 1 Tangerang, Sudah Mulai Surut
"Kami sudah melakukan persiapan dalam kaitannya dengan sosialisasi dan juga bantuan kepada masyarakat," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, Pempov Banten juga sudah melakukan mitigasi bencana terhadap titik-titik lokasi yang rawan terjadinya bencana, seperti di wilayah Lebak, Pandeglang, Tangerang, Serang dan Cilegon.
"Semua daerah sudah kami petakan. Makanya Pempov terus melakukan sosialisasi terhadap potensi terjadinya bencana alam di puncak musim penghujan ini," tuturnya. (Luthfi)
Caption foto : Wagub Banten Andika Hazrumy mengaku Pempov sudah melakukan sosialisasi kebencanaan sejak awal tahun