BERANGKATLAH hati-hati di jalan, doa kusertakan mohon kepada Tuhan. Semoga tiada aral melintang, macam-macam godaan setan.
Ku tidak minta oleh-oleh, emas permata dan uang, tapi yang kuharap engkau pulang tetap membawa kesetiaan.
Itu lagu dangdut berjudul; ’Oleh-oleh’ yang dibawakan Rita Sugiarto, bukan sekadar dendang melayu untuk bergoyang tapi punya makna dan nasihat mendalam.
Baca juga: Mau Nyawer, Joget, Sabar Dulu Bung!
Seorang istri melepas suaminya pergi, bisa juga bekerja, tugas negara, dsb. Bagi istri yang setia, dia berdoa agar sang suami bisa bekerja dengan baik dan pulang dengan selamat. Dia nggak minta oleh-oleh emas permata dan uang, tapi sekali lagi keselamatan. Dan tentu saja sukses pekerjaan yang diembannya.
Begitu gambaran bagi istri yang salihah. Mendukung pekerjaan dan tugas suami dengan doa dan harapan yang baik. Tidak macam-macam, tidak merongrong, minta ini dan itu, yang dapat mencoreng nama suami. Dia adalah istri yang seperti kata pepatah, bahwa di balik kesuksesan suami, ada perempuan hebat di belakangnya. Yakni istri!
Maunya sih begitu ya. Tapi, kalu ada istri yang nggak bisa dajak kompromi. Dia mau apa katanya. Mau ini itu, pokoknya kalau bisa bapak harus bisa beliin perhiasan ini untuk Mami.Kalau kerja, pulang nggak bawa oleh-oleh yang diharapkan, permata atau perhiasan berharga lainnya,” Lebih baik nggak usah pulang!” ancam sang istri.
Baca juga: Cara Efektif Cegah Klaster Keluarga
Dan jika sang suami menuruti saja permintaan isri yang materialistis, maka hal buruk akan menimpa. Katakan saja, jika sang suami pejabat dapat tugas negara dan harus beli oleh-oleh yang harganya ratusan juta bahkan miliaran? Kan berabe, karena harus kongkalingkong?
Itulah yang menyebabkan oleh-oleh permata bisa bikin sengsara dan bencana. (massoes)