PEPATAH di atas, ada gula ada semut, nggak terbantahkan. Jangan kan ada gula, sesuatu yang manis, misalnya teh manis, sirop manis, langsung saja semut menggeruduk.
Jadi kalau ada yang manis, cewek manis, biar itu ada di suatu tempat tersembunyi, kalau yang namanya semut, cowok gitu sudah pada ngerubung. Jadi kalau ada cewek manis, cantik, lagi ngapain aja pasti langsung viral. Cewek jualan cendol, jual pecel, jual apa saja deh, atau hanya sekadar nampang, gowes sepeda, jalan kaki, atau main lumpur di sawah. Wow itu yang namanya cowok langsung saja salah fokus. Alias salting, salah tingkah. Macam-macamlah komentarnya.
Kita kembali ke pepatah gula dan semut. Artinya, semua sudah paham. Kini yang lagi viral sekarang ini, soal warga di Jawa Timur yang pada kaya mendadak punya uang miliaran, masih jadi buah bibir. Mereka baru saja menerima uang miliaran, dan langusng pada belanja motor dan mobl.
Baca juga: Kaya Dadakan, Mendadak Kaya
Persoalan sekarang, para warga kedatangan sales yang menawakan berbagai barang. Ini bisa dibilang si sales kayak semut yang tahu di wilayah tesebut lagi banyak gula. Boleh dong ikut menikmati? Ya, boleh saja silakan, yang penting barang yang ditawarkan pada warga itu berguna.
Para warga yang lagi punya uang banyak juga harus hati-hati membeli sesuatu barang, bermanfaatkah atau sebaliknya, hanya buang-buang duit? Memang sih, kalau uang lagi banyak, ada barang kepinginnya borong aja. Itu manusiawi.
Jadi biarlah banyak semut yang memburu, bagi gula bisa kan menghindar agar nggak dikerubuti? Ingat hidup bukan hari ini saja, masih panjang. Oleh sebab itu uang harus dikelola dengan baik. Gunakan uang dengan hati-hati. Bisa ditabung, deposito atau buat modal usaha?
Jadi punya uang jangan sampai gagap. Jangan boros. Dan jangan sampai uang habis nggak karuan. Bisa jadi, bengong lagi. Wah, celaka! (massoes)