SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kondisi kemiskinan yang terjadi pada tahun 2020 kemarin seakan mengulang kondisi kemiskinan masyarakat Banten pada tahun 2007, lima tahun pertama saat Banten menjadi Provinsi.
Pada tahun itu, kondisi kemiskinan di Banten dinilai paling terpuruk sepanjang Banten menjadi Provinsi, yang mencapai angka 6,93 persen.
Setelah itu angka kemiskinan terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun seiring dengan pembangunan yang dilakukan.
"Tapi di 2020 kemarin kita pecah rekor. Naik lagi. Angkanya hampir mendekati seperti yang terjadi pada tahun 2007 lalu," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Adi Wiriana, kemarin.
Baca juga: Mensos Risma: Pemulung Kalau Cuma Andalkan Bansos Lama Keluar dari Kemiskinan
Adi mengakui kalau Banten sekarang kembali ke kondisi kemiskinan seperti yang terjadi pada tahun 2007 lalu, dimana saat itu Provinsi Banten memang baru lima tahun berdiri, lepas dari Provinsi Jawa Barat.
"Pada triwulan pertama ini kan masih ada PPKM, sehingga kemungkinan laju perekonomian kita masih tertekan. Tapi asumsi kami, ini akan lebih baik kondisinya," jelasnya.
Kemudian, tambah Adi, nanti pada triwulan kedua dan ketiga juga ada vaksinasi. kalau vaksinasi sudah massif dan PPKM ini bisa lebih longgar, mudah-mudahan aktivitas ekonomi masyarakat semakin meningkat.
"Sehingga kemudian pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten semakin membaik," harapnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Jakarta Naik Menjadi 4,53 Persen
Angka Kemiskinan di provinsi Banten sejak September tahun 2019, sebelum Covid-19, hanya mencapai 4,94.
"Jadi dalam satu tahun ini peningkatan angka kemiskinannya mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sekitar 1,62 persen," tegasnya. (luthfi/kontributor/tha)