TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Replika robot Transformers Optimus Prime berdiri di kawasan Golden Stone.
Golden Stone adalah kawasan perumahan klaster elite yang berada di Jalan Diklat Pemda Dukupinang, Desa Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Namun, ternyata robot Transformers setinggi 17,5 meter itu dibuat atau dibangun sebelum adanya perumahan Golden Stone.
Hal itu dikatakan Bambang, salah seorang pembuat robot Transformers Optimus Prime itu.
"Pembuatan robot Transformers itu selesai 2016, sementara perumahan itu tahun 2018 baru ada. Jadi, dulunya kawasan ini ladang dan hamparan tanah kosong luas," ujarnya ditemui Poskota.co.id, Minggu (14/2/2021).
Dikatakannya, kawasan ladang dan hamparan tanah kosong itu seluas sekitar 50 hektare. Semua itu dimiliki oleh Inwan Somarko, pencetus robot Transformers Optimus Prime.
"Jadi pak Inwan itu bisa dikatakan bos saya. Dia yang punya lahan ini semua. Persoalan adanya perumahan itu saya tidak tahu jelas mungkin ada kerja sama atau apa. Yang jelas lahan ini milik pak Inwan," sebutnya.
Baca juga: Dampak Pandemi juga Dirasakan Pembuat Robot Transformers di Tangerang, Begini Katanya
Disebutkannya, Inwan adalah asli orang Taiwan. Namun sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak 30 tahun lalu.
"Aslinya Taiwan. Tapi sudah jadi WNI dan tinggal di sini lama sejak 30 tahun lebih. Makanya namanya Inwan, yaitu Indonesia-Taiwan," cetusnya.
Bambang mengaku sudah 10 tahun lebih bekerja dengan Inwan. Dia diminta bekerja sebagai pembuat lukisan, patung, hingga robot Transformers Optimus Prime.
"Jadi bisnis terkait seni saya diminta untuk membantu pak Inwan bekerja di sini. Terhitung sudah 10 tahun lebih semenjak saya dari Solo," ungkapnya.
Baca juga: "Spiderman" dan "Transformer" Bantu Polisi Depok Sosialisasi Prokes 3M
Bambang menuturkan, kehidupannya saat ini terjamin semenjak bekerja dengan Inwan. Sebab, selain bekerja, tempat tinggal juga disediakan.
"Di sini saya tinggal sama istri tempat yang disediakan pak Inwan. Kalau anak-anak saya sudah pada berumah tangga," tuturnya.
Sebagai orang yang mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi (STSRD) di Yogyakarta itu menyebut senang bisa bekerja sesuai keterampilannya.
"Kerja di sini sesuai dengan bidang saya yaitu seni. Sebelum di sini, saya kerja sebagai pembuat lukisan dan patung di toko pinggir jalan di Solo," imbuhnya.
Baca juga: Dandan Sejak Subuh, Ketum PPP Transformer Jadi Gatot Kaca
Seorang penjaga keamanan setempat, Marta menyatakan sudah sembilan tahun bekerja dengan Inwan.
"Pak Inwan itu meski aslinya dari Taiwan, tapi karena sudah lama di Indonesia sama bawahannya seperti saya ini orangnya tidak pelit. Gaji Pokok dikasih, makan, minum dan kebutuhan lainnya juga dikasih," sebutnya.
Marta mengaku, Inwan adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pekerjaannya adalah sehari-hari seorang pebisnis.
"Banyak bisnisnya. Salah satunya bisnis batu alam yang menyediakan untuk keperluan taman-taman rumah. Karyawannya saja ada 30 orang lebih, termasuk saya," tuturnya.
Baca juga: Sandiaga Ajak Pebisnis Depok Lakukan Gerakan Cinta Rupiah
Karena itu, Marta menyebut, Inwan selalu sibuk bertemu dengan sesama rekan bisnisnya. Hal ini kemudian hingga artis sulit menemuinya.
"Susah untuk bertemu beliau pak. Artis saja Soimah, Ruben Onsu sampai berkali-kali datang enggak bisa nemuin. Mereka datang kesini mau buat konten tentang robot Transformers yang dicetuskannya," sebutnya. (ridsha vimanda nasution/kontributor/ys)