Sental-Sentil

Partai Barisan Sakit Hati, Ambyar

Kamis 04 Feb 2021, 09:45 WIB

“SEMOGA Bapak Ibu dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu menjalani protokol kesehatan, 3M. Karena selama PSBB atau PPKM kayaknya kok, mandeg sih? Nggak ada perkembangan."

Bang Jalil tidak menjawab, tapi angannya berkelana. Memang apa yang dikatakan sang sahabat benar adanya. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, PPKM belum menggembirakan. Tapi, seorang pejabat daerah bilang sih, katanya, cukup berhasil. Itu nampak ketika tambahan pasien mulai berkurang.

“Ya, kurang satu dua pasien, kan namanya berkurang?” kata istri Bang Jalil.

“Itu berita yang menggembirakan,“ sambung sahabat.

Baca juga: Mau Longgar, Apa Ketat?

Sebenarnya kalau para pimpinan atau elite politik nggak bertikai terus, dan bersatu lawan corona, pastinya bisa teratasi. “Ini kan mereka pada ribut terus?” kata sang istri lagi.

“Ibu jangan ikutan soal politik!” sergah Bang Jalil.

“Ngak boleh begitu Pak. Perempuan juga punya hak yang sama dalam politik,” jawab sang istri.

“Betul, kata ibu, perempuan juga punya andil yang sama dalam perkembangan poltik,“ bela sahabat.

Baca juga: Kesingnya Bagus, Isinya Amburadul?

“Iya dong, masa perempuan, atau cewek cuma bisa pamer, nampang doang. Tuh lihat di medsos. Banyak ba­nget cewek pada pamer kekayaan, pamer wajah cantik, pamer body goals,” kata sang istri.

“Lha, Ibu mau pamer apa?” Tanya sang suami iseng.

“Biar seru, Ibu mau bikin Partai Ambyar, anggotanya barisan orang sakit hati, banyak kan, Pak?” katanya.

“Gabung saja dengan partai yang sudah ada,” saran sahabat.

“Nggak mau, partai yang ada lagi pada jadi rebutan!” kata sang istri, sambil berdendang lagu campursari­nya Didi Kempot, ‘Ambyar’. (massoes)

Tags:
Sental-SentilPartai Barisan Sakit Hati, AmbyarpartaiBarisan Sakit HatiAmbyar

Reporter

Administrator

Editor