Didik Mukrianto. (ist)

Nasional

Demokrat Beberkan Kisi-kisi Pertanyaan untuk Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit, Berikut Daftarnya

Rabu 20 Jan 2021, 11:26 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam Fit and Proper Test calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo yang digelar  hari ini, Rabu (20/1/2021), anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Didik Mukrianto akan menyoroti 13 hal.

Hal pertama, kata Didik, sesuai dengan UU Kepolisian Negara RI (UU No. 2 tahun 2002), salah satu tugas pokok kepolisian adalah memberikan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat. Tentu saja memberikan perlindungan kepada masyarakat dari kejahatan dan kekerasan, termasuk melindungi masyarakat dari kejahatan dan kriminalitas yang terus meresahkan dan menakutkan. 

"Kami ingin mengetahui apa konsep dan langkah Saudara apabila dipercayakan oleh rakyat, dalam hal ini DPR, untuk menjadi Kapolri?," kata Didik, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Fit and Proper Test, Komisi III Amati Makalah Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit

Hal kedua, katanya, akhir-akhir ini kejahatan terorisme telah tumbuh menjadi kejahatan global bahkan tidak sedikit WNI yang ikut terlibat dan melibatkan diri dalam aksi kejahatan-kejahatan seperti itu sebagaimana yang diberitakan beberapa waktu yang lalu, termasuk ada sejumlah WNI yang bergabung dengan ISIS  seperti di Syiria dan Yaman. 

"Kami ingin menanyakan upaya dan langkah strategis Saudara jika dipercaya menjadi Kapolri untuk mencegah semakin banyak WNI yang terlibat dalam organisasi kejahatan seperti itu," ucapnya.

Untuk hal ketiga, menyampaikan  Negara Republik Indonesia adalah negara multikultural dan multietnik. Ini adalah faktum-realitas yang secara produktif menyangga berdirinya NKRI secara kokoh. Meskipun demikian kekerasan dan konflik komunal berdasarkan realitas-realitas tersebut masih terjadi di dalam masyarakat, dan negara dituntut untuk hadir secara nyata memberi solusi secara adil.

"Berkaitan dengan hal tersebut di atas, mohon kepada kami dijelaskan konsep konkrit dan langkah Saudara nantinya jika terpilih untuk mencegah munculnya konflik-konflik komunal seperti itu," ujarnya.

"Hal keempat, di samping tugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, tugas pokok kepolisian adalah menegakkan hukum (law enforcement), termasuk menghadirkan keadilan, menjamin kebebasan, memberantas korupsi secara adil, transparan dan akuntabel, serta penanganan isu intoleransi dan jaminan pemenuhan HAM," katanya.

Baca juga: Jenderal Idham Azis Kawal Komjen Listyo Sigit Prabowo Uji Kelayakan dan Kepatutan di DPR

Tugas ini, lanjutnya, tentu saja tidak mudah, karena pada satu sisi Polri memanggul harapan yang begitu besar dari rakyat. Akan tetapi pada sisi lain, institusi Polri menghadapi tantangan masih belum maksimalnya kepercayaan dari masyarakat.

"Pertanyaannya adalah bagaimana langkah konkrit Saudara jika dipercaya menjadi orang nomor satu di kepolisian untuk meningkatkan peran kepolisian khususnya dalam menangani hal tersebut diatas di tengah-tengah masih adanya tantangan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian? Dan apa yang menjadi visi dan misi Saudara untuk meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan anggota-anggota Polri mengingat institusi kepolisian memiliki peran strategis untuk menjamin pemenuhan hak-hak konstitusional rakyat?," ucapnya.

Untuk hal yang keenam, salah satu amanat reformasi tahun 1998 antara lain TNI dan Polri harus berhenti dari kegiatan politik praktis. Institusi Polri harus netral dalam politik, dilarang membela atau memihak kekuatan-kekuatan politik tertentu seperti dalam Pilkada dan Pilpres. Berkaitan dengan itu, kami ingin bertanya, apa konsep Saudara agar perwira-perwira Polri tetap netral dan independen dalam arti tidak ikut terlibat dalam urusan politik praktis.

"Ketujuh, yakni soal sejalan dengan amanat gerakan reformasi, agenda pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas bangsa kita. Akan tetapi agenda besar ini hanya bisa berhasil apabila institusi Polri mampu melakukan sinergi dan koordinasi secara baik dengan lembaga-lembaga penegak hukum lain seperti Kejaksaan dan terutama KPK. Apa konsep Saudara agar ke depan koordinasi dan sinergi ini dapat berjalan dengan baik sehingga agenda pemberantasan korupsi dapat berhasil dengan baik," paparnya.

Baca juga: Erick Thohir Rombak Struktur PT Pindad, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono Jabat Wakil Komisaris Utama

Masalah kedelapan, Didik mempertanyakan dalam hal pemberantasan korupsi kita berharap tidak terjadi lagi adanya benturan antara Polri dan KPK seperti yang terjadi di beberapa waktu yang lalu. Dan akibat benturan tersebut telah terjadi ekses-ekses yang sangat tidak produktif untuk kerja besar pemberantasan korupsi. Apa konsep Saudara untuk mencegah terjadi lagi benturan seperti itu dan apa konsep Saudara mengatasi hal tersebut?

"Sedang yang kesembilan, pada era pemerintahan SBY, personil Polri mengalami peningkatan dari segi jumlah. Apa program Saudara untuk meningkatkan pendayagunaan personil-personil tersebut di daerah dalam rangka terwujudnya tugas pokok Polri untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.

Kesepuluh, ia akan mennyampaikan, telah menjadi pengetahuan umum bahwa tugas pokok Polri sesuai dengan konstitusi dan undang-undang adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat yang cepat dan biaya murah serta menjamin rasa aman. Apa konsep dan strategi Saudara agar tugas utama Polri untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan berbiaya murah tersebut dapat terwujud?

"Melihat tugas pokok Polri yang dibebankan oleh konstitusi dan undang-undang begitu banyak dan berat ditambah harus memanggul beban harapan rakyat yang begitu besar sebagai pengayom masyarakat tentu masalah kesejahteraan anggota Polri menjadi sangat penting. Adalah tidak fair memberikan beban tugas yang begitu berat kepada Polri tanpa memperhatikan kesejahteraan anggota-anggotanya. Pertanyaan kami, apa konsep Saudara ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Polri?," katanya.

Baca juga: Jelang Fit and Proper Test, Tim Ahli Serahkan Materi Proker Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo ke Komisi III DPR

Untuk yang kedua belas, hal yang akan ditanyakan soal sejalan dengan arus globalisasi yang begitu deras pada saat ini, kejahatan transnasional pada tingkat global seperti narkoba, human trafficking, terorisme dan cyber crime juga berkembang pesat seperti deret ukur. Seperti apa konsep Saudara untuk mencegah kejahatan-kejahatan transnasional seperti itu berkembang luas di dalam masyarakat?

"Yang terakhir, belakangan ini di beberapa tempat masih terjadi bentrokan antara TNI dan Polri yang begitu mencekam dan mengkwatirkan kita semua. Kami ingin menanyakan kepada Saudara apabila dipercaya nantinya menjadi Kapolri, yakni apa yang Saudara lakukan untuk mencegah bentrokan TNI-Polri seperti itu terjadi lagi," tutupnya. (rizal/ys)

Tags:
demokratfraksiDPRKisi-kisi Pertanyaancalon-kapolriKomjen Listyo Sigit PrabowoDaftarnya

Reporter

Administrator

Editor