Sental-Sentil

Yang Patuh Banyak, yang Abai Masih Menggeliat

Kamis 14 Jan 2021, 06:30 WIB

YANG patuh banyak, yang abai juga masih menggeliat. Itulah gambaran disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3M. Geliat pengabaian terhadap prokes ini terjadi sejak awal November tahun 2020 dan hingga kini terlihat.

Dua hari setelah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pelanggaran prokes masih terjadi di beberapa daerah. Tak hanya abai memakai masker sehingga harus mendapatan sanksi.

Di Kabupaten Bogor misalnya, selama dua hari PPKM terjaring  2.199 orang diberikan teguran lisan, 161 orang mendapat teguran tertulis, sanksi sosial 638 orang serta sanksi fisik sebanyak 242 orang.

Baca juga: Yuk, Batasi Mobilitas

Pengabaian PPKM juga terlihat pada restoran yang buka melebihi batas ketentuan hingga pukul 19:00. Tak sedikit yang mendapat teguran tertulis di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kita menduga pengabaian prokes terjadi pula di beberapa wilayah lainnya yang terkena pemberlakukan PPKM.

Melihat gejala ini, tim gabungan operasi yustisi yang terdiri dari Polres, Kodim, Satpol PP, Dishub dan instansi terkait akan lebih ketat melakukan pengawasan dan penertiban.

Baca juga: Ingin Sukses Cegah penularan? Ini yang Harus Diterapkan

Kita paham, operasi yustisi disertai sanksi sebagai upaya meningkatkan disiplin masyarakat mematuhi prokes 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak – menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.

Jika pelanggaran masih saja terjadi haruskah sanksi lebih diperberat lagi? Jawabnya masih perlu dikaji lagi, mengingat tingkat kedisiplinan akan lebih tergantung kepada kesadaran masyarakat itu sendiri. Sementara kita tahu, kian disiplin masyarakat menerapkan prokes 3M, semakin tinggi tingkat keberhasilan mencegah penularan Covid-19.

Sebaliknya kian rendah tingkat disiplin, semakin rendah pula tingkat keberhasilan mencegah penularan yang ditandai semakin meningkatnya angka pertambahan kasus harian.

Baca juga: Kuncinya Pada Disiplin Diri

Tak berlebihan sekiranya dalam berbagai kesempatan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo, menekankan pentingnya peran serta masyarakat. Sebab, kunci dari keberhasilan memutus mata rantai penularan Covid adalah peran serta masyarakat sebagai garda terdepan.

Itu pula sebabnya, Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), mengajak kepala daerah mengaktifkan kembali Posko Covid-19 hingga ke tingkat RT/RW. Ini tidak lain sebagai upaya melibatkan secara langsung peran serta masyarakat dalam penanganan Covid, termasuk di dalamnya meningkatkan disiplin terhadap prokes.

Ajakan simpatik yang perlu direspons positif. Semoga. (jokles)

Tags:
Sental-SentilpatuhAbaimenggeliatYang Patuh BanyakYang Abai Masih MenggeliatSatgas Covid-19pakai maskercuci tanganJaga JarakCuci Tangan Pakai SabunIngat Pesan IbuJaga Jarak Hindari Kerumunan

Reporter

Administrator

Editor