JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemprov DKI hari ini, Rabu (6/1/2021) menggelar uji emisi gratis untuk warga di Jalan Pemuda Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Namun persiapan yang dirasa kurang matang, membuat pelaksanaan itu menimbulkan kerumunan dan kemacetan cukup panjang.
Pantauan di lokasi, para pemilik kendaraan bermotor langsung menyerbu uji emisi grats yang digelar Dinas Lingkungan Hidup DKI. Sanksi denda yang cukup berat membuat antrian kendaraan roda dua dan empat mengular cukup panjang. Bahkan kemacetan pun tak terindahkan dan membuat warga harus rela mengantre berjam-jam dengan kemacetan mencapai 5 kilometer.
Rendy, 34, seorang pengendara mengaku, dirinya harus menunggu berjam-jam untuk dapat mengikuti uji emisi gratis yang baru pertama dilakukannya tersebut.
"Gara-gara takut didenda makanya saya ikut antri sampe 1,5 jam. Apalagi ini juga baru pertama kali ikut uji emisi," katanya, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Catat! Uji Emisi Gratis Bakal Digelar di Waduk Pluit Pada Tanggal Berikut
Karena lama dan menimbulkan kerumunan, kata Rendy, ia pun berharap agar fasilitas serupa juga bisa dilakukan di tempat lain. Sehingga tidak sampai menimbulkan kemacetan parah seperti yang dialaminya barusan.
“Kalau bisa lokasinya diperbanyak, soalnya tadi antrinya lebih dari 3 kilometer. Jadi bukan cuma yang gratis aja, biar nggak ngantri,” ujarnya.
Uji emisi yang digelar Dinas Lingkungan itu sendiri, sesuai dengan Pergub DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang uji emisi gas buang kendaraan bermotor.
"Melalui uji emisi ini, diharapkan pengendalian sehingga kualitas udara Jakarta membaik,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Syaripudin.
Baca juga: Pemkot Depok Dukung Kebijakan Uji Emisi Sebagai Upaya Mengurangi Polusi
Dikatakan Syaripudin, kendaraan yang ada di Jakarta ini, merupakan satu penyumbang polusi udara di Jakarta. Sehingga berbagai upaya harus dilakukan agar gas buang kendaraan bermotor sesuai standar yang telah ditetapkan.
“Kami berharap masyarakat Jakarta semakin sadar pentingnya kualitas udara yang kita hirup," pungkasnya. (Ifand/tha)