JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) menilai harga daging sapi berpotensi melonjak.
Kondisi ini disebabkan akibat harga sapi merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dolar.
Pada saat yang sama, Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan dari Vietnam dan China.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah serius menanggapi keluhan Gapuspindo tersebut.
Baca juga: Gawat! Ridwan Kamil Sebut Depok Siaga 1 Covid-19, Jubir Satgas Bereaksi
"Selama ini pemenuhan kebutuhan daging kita berasal dari daging sapi impor Australia, sehingga harga sangat dipengaruhi kurs dolar terhadap rupiah," kata LaNyalla, Rabu (6/1/2021).
LaNyalla menyarankan kepada pemerintah untuk mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi potong untuk memenuhi konsumsi daging lokal.
"Saya kira sudah saatnya pemerintah memfasilitasi dan mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi lokal untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri," saran LaNyalla.
Disadarinya, butuh persiapan yang panjang dan matang untuk hal tersebut. Itu sebabnya LaNyalla meminta semua pihak bersabar dalam menjalankan proses.
Baca juga: Harga Ikan dan Daging Ayam di Pasar Naik, Emak-emak Borong Tahu Tempe Biar Hemat
"Kita memiliki dinas peternakan di seluruh wilayah untuk dapat mengembangkan ternak penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan nasional selain impor dari Australia," tuturnya.
Langkah tersebut dianggapnya realistis untuk menekan melonjaknya harga daging sapi yang memang tingkat konsumsinya di masyarakat cukup tinggi.
Di sisi lain, langkah itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap daging sapi impor asal Australia.
"Ini langkah realistis yang bisa kita lakukan. Saya kita potensi kita besar untuk mengembangkan dan memenuhi sendiri kebutuhan daging sapi dalam negeri. Memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tetapi hal ini strategis untuk menjaga ketahanan pangan kita,” papar LaNyalla.
Baca juga: Kapolsek Tambun: Pencuri 17 Kambing Santri Hanya Ambil Dagingnya Saja
Sebelumnya, Gapuspindo menyatakan harga sapi bakalan melonjak. Kenaikan harga tersebut telah terjadi sejak bulan Agustus 2020 lalu.
Harga sapi asal Australia saat ini telah mencapai 3,7 dollar AS per kilogram (kg) dari sebelumnya 3 dollar AS per kg. "Artinya, landing cost sudah mencapai Rp52.000 per kg berat hidup," ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano.
Untuk diketahui, harga daging sapi di Indonesia saat ini juga mengalami kenaikan. Harga daging sapi berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terpantau sebesar Rp122.200 per kilogram.(rizal/tri)