Presiden Jokowi melantik 6 menteri baru pada Rabu Pon (23/12/2020).

Nasional

Ki Jogo Warto Memaknai Hari Rabu Pon Dipilih Jokowi untuk Pelantikan 6 Menteri Baru

Minggu 27 Des 2020, 11:40 WIB

JAKARTA – Saat melantik 6 menteri baru dan juga lima wakil menteri, Presiden Jokowi melakukannya pada hari Rabu (23/12/2020).

Sebelumnya, Jokowi mengumumkan nama-nama Menteri hasil reshuffle itu sehari sebelumnya, yakni hari Selasa.

Sebelum pelantikan, pengamat politik Ray Rangkuti, meminta Presiden Jokowi  tidak perlu mematok pengangkatan atau reshuffle kabinet pada hari Rabu, (23/12/2020).

Baca juga: Presiden Jokowi Resmi Lantik 6 Menteri dan 5 Wakil Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

“Bagus tidaknya anggota kabinet bukan pada hari apa mereka dilantik, tapi sejauh apa pengalaman, pengetahuan dan kemampuan mereka. Oleh karena itu, tanggal atau hari tidak perlu menjadi pertimbangan khusus dalam hal mereshuffle kabinet. Presiden sudah berulangkali mereshuffle kabinet pada waktu-waktu tertentu, tapi hasilnya tidak selalu seperti yang diharapkan,” kata Ray, Selasa (22/12/2020).

Betulkah tidak perlu mematok hari Rabu itu? Terkait hal hari pengangkatan/ pelantikan, pengamat budaya Jawa Ki Jogo Warto menyatakan, pemilihan hari sangat penting bagi orang Jawa.

“Pak Jokowi kan orang Jawa, apalagi orang Solo, pusat budaya Jawa, pastilah hati-hati memilih hari,” ujar Ki Jogo Warto, Minggu (27/12/2020). 

Baca juga: Ray Rangkuti Sebut Reshuffle Besar-besaran Tak Guncang Stabilitas Pemerintah, Jokowi Tak Perlu Mematok Hari

Dalam hal ini Ki Jogo Warto mencoba memaknai pelantikan 6 menteri yang dilakukan Presiden Jokowi pada Rabu Pon (23/12/2020). 

Menurut dia, ya boleh saja orang mengerjakan sesuatu tanpa memilih-milih hari, tapi bagi orang Jawa, sebagai sikap kehati-hatian dan memilih yang terbaik, maka memilih hari biasanya tetap dilakukan, dengan bertanya kepada orang yang mengerti.

Akan halnya pengumuman nama-nama menteri dan pelantikan di dua hari berbeda, Selasa dan Rabu, menurut Ki Jogo Warto, ya memang sudah diperhitungkan.

Baca juga: Pengamat Sebut Keputusan Jokowi Angkat Pebisnis Budi Gunadi jadi Menkes Anti-Mainstream

“Pak Jokowi mengumumkan nama-nama menteri baru pada hari Selasa, tapi saya nggak yakin kalau beliau melantiknya hari itu juga. Kenapa? Selasa itu bagi orang Jawa tidak baik. Maka dipilihlah Rabu pelantikannya,” ujar Ki Jogo.

Menurut dia, Rabu itu juga punya makna dalam. Sebab, bagi orang Jawa, ada dua hari yang bagus, yakni Senin dan Rabu. “Maka pelantikan Menteri sudah tepat, di hari yang baik,” tambah Ki Jogo.

Dan perlu dicermati juga, Rabu adalah hari lahir Jokowi, maka hal itu menjadi pilihan bagus. Menurut dia, Jokowi lahir pada 21 Juni 1961. Tanggal itu kalau dirunut, bertepatan pada hari Rabu, hari pasarannya Pon.

Baca juga: Sandiaga Mengaku Mendapat 2 Pesan Fundamental dari Jokowi Saat Ditunjuk Sebagai Menparekraf

“Watak orang yang lahir hari Rabu Pon itu bagus, untuk hitungan usaha atau memulai pekerjaan adalah jatuh pada hitungan gedhong atau bejo, yang artinya menjadi kaya harta benda,” ungkapnya.

Ki Jogo membeberkan, Rabu menurut hitungan primbon berkarakter 7, sedangkan hari pasaran Pon 7, sehingga neptunya Jokowi = 14.

Untuk memulai sesuatu upaya, maka neptu tersebut dihitung dengan yang bersangkutan, sehingga 28, menurut hitungan pancasudo, mendapat gedhong atau bejo tersebut.

Baca juga: Jokowi Janji akan Copot Menteri Yang Tidak Bekerja Sungguh - Sungguh

Demikian juga, pelantikan diadakan pada pukul 09.30, hitungan Jawa memang begitu, kalau siangan lagi, sudah tidak baik.

“Ya, sekali lagi, itu hitung-hitungan untuk kehati-hatian, dan bagian dari upaya, berdasarkan warisan nenek moyang,” kata Ki Jogo. (win)

Tags:
Ki Jogo WartoRabu Ponjokowipelantikan6 menteri baru

Reporter

Administrator

Editor