JAKARTA - Sidak Pengawasan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dilakukan Pemkot Jakarta Pusat di sejumlah pasar tradisional dan modern, Rabu (23/12/2020).
Dari pantauan tersebut, petugas menemukan semua bahan kebutuhan pokok dan daging-daging beku dalam kemasan ditemukan dalam kondisi layak konsumsi. Namun, petugas menemukan adanya animo masyarakat menurun.
"Daya beli masyarakat berkurang hingga 60 persen dibanding tahun sebelumnya," ungkap Plh Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi didampingi Plt Kasudin Sudin KPKP Mujiati di lokasi.
Baca juga: Pemkot Tangerang Tunda Penerapan Sekolah Tatap Muka Akibat Penularan Corona Tinggi
Sementara itu, pada saat melakukan pengawasan di pasar tradisional banyaknya harga sayuran yang naik.
"Di pasar tradisional ada kenaikan cabai hampir semua sayuran dan daging," paparnya. Disebutkan, untuk Cabai
biasa Rp50 ribu jadi Rp70 ribu per Kilogram, tomat dati Rp18 ribu menjadi Rp20 ribu, sedangkan daging ayam ada kenaikan Rp 5 ribu.
Irwandi berharap, kenaikan harga hanya musiman menjelang natal dan tahun baru.
Baca juga: Jelang Nataru, Harga Pangan dan Berbagai Jenis Daging Melonjak
"Saya yakin setelah tahun baru, barang stabil. Mudah-mudahan hanya karena masalah pengiriman saja. Kami tekankan pada pedagang, prokes harus pake masker, cuci tangan dan semua prokes ada walaupun ternyata masih berhimpitan," ujarnya.
Kepala Seksi Pertanian Sudin KPKP Jakarta Pusat Sunarto mengatakan, untuk menstabilkan harga Finas KPKP menggelar operasi pasar dan telur murah otu. Namun tiap pembeli akan dibatasi, hanya dapat membeli 2 kg telur perorang.
"Operasi pasar telur murah ada di Pasar Palmerah mulai Rabu (23/12) sampai Kamis (24/12). Sedangkan di Pasar Petojo Ilir dan Pasar Cempaka Putih mulai tanggal 27 - 28 Desember 2020," ujanya.
Baca juga: Jika Temukan Pangan Atau Obat Tak Sesuai Ketentuan, BPOM: Segera Lapor Pemerintah
Menurut Sunarto, tiap lokasi pasar akan disuplai sebanyak 500 kilogram telur ayam.
"Harga eceran terendah (HET) yang dijual hanya Rp 24 ribu perkilogram telur. Kita operasi pasar telur murah, karena harga telur naik mencapai Rp 30 ribu dan ini untuk menstabilkan jelang perayaan natal," tutupnya. (deny/qwin)