ADVERTISEMENT

ABG Jadi Korban Perbudakan Seksual Kelompok Gangster Berhasil Lolos dari Sekapan

Rabu, 23 Desember 2020 19:34 WIB

Share
ABG Jadi Korban Perbudakan Seksual Kelompok Gangster Berhasil Lolos dari Sekapan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Selain itu, korban mengaku diajarkan untuk membegal pengendara motor di jalan.

"Kalau tidak mau melakukan diancam akan dibunuh. Sekali melakukan begal korban bapak-bapak tua di daerah Manggarai Jakarta Selatan, dengan mengancam menggunakan celurit setelah itu kabur," paparnya.

Terpisah, Pembina Mitra Reskrim Community (MRC) Kota Depok Ipda Sarwo Edi didampingi Sekjen Dewi mengungkapkan, terbongkarnya kasus perdagangan manusia atau traficking ini berawal ada laporan dari anggota MRC yang juga ormas FBR bahwa ada seorang warga berhasil kabur dari tempat penyekapan pelaku Gengster Jakarta.

"Setelah mendapatkan laporan itu kita langsung mengecek ke rumah korban di Tangerang Selatan," ujarnya kepada Poskota didampingi Sekjen MRC Dewi di lokasi rumah korban.

Baca juga: Jaringan Perdagangan Manusia Dibongkar, 14 Remaja Alami Ekploitasi Seksual di Puncak

Berdasarkan pengakuan korban, ia kerap mendapatkan perlakuan sadis selama dalam penyekapan di dalam sebuah kamar. Dimana dalam kamar tersebut juga masih banyak korban wanita di bawah umur lainnya yang dijajakan sebagai pekerja seks komersial melakui online.

"Pihak keluarga korban juga sudah kita bujug, tadi pihak keluarga merasa ketakutan dengan para pelaku. Dengan kita dampingi ke Polsek Cempaka Putih karena Delik Cosh perkara masuk wilayah hukum Polres Metro Jakarta Pusat di sebuah salah satu apartemen daerah Pramuka Jakarta Pusat," terangnya.

Sementara itu, Ipda Sarwo menambahkan MRC akan ada selalu bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kita memiliki 70 anggota di MRC Depok baik dari kalangan anggota Reskrim, Ormas, Advokat, Tokoh Masyarakat. Latar belakangan MRC ini menjunjung Pancasila," pungkasnya. (angga/tha)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT