Anggota GEPPUK sedang membacakan dongeng untuk anak-anak korban bencana. (ist)

Komunitas

Kisah Pendongeng GEPPUK, Relakan Boneka Kesayangan untuk Anak Korban Bencana

Minggu 20 Des 2020, 19:05 WIB

SEBAGIAN besar anak-anak korban bencana alam maupun konflik mengalami trauma atas apa yang disaksikannya secara langsung tersebut. Bahkan, tidak sedikit dari mereka merasakan efek takutnya kejadian-kejadian yang terekam di memori otaknya.

“Bahkan saking traumanya, pernah si anak waktu ditanya namanya saja langsung takut. Menangis histeris, terlihat ketakutan sekali,” ungkap Kak Tony, salah satu pengurus Geppuk.

Belakangan, sambungnya, si anak ternyata pada saat terjadi konflik horizontal di Sampang, Madura, dirinya menyaksikan langsung dijajarkan mayat-mayat yang ada di depan sekolahnya. “Jadi sekolahnya itu dijadiin tempat meletakan mayat-mayat, dan anak itu menyaksikannya. Dan apa yang disaksikannya itu pun menjadikannya si anak trauma,” jelasnya.

Baca juga: Mengenal GEPPUK, ‘Pasukan Pendongeng di Lokasi Bencana’

“Melihat kondisi seperti itu, terpaksa gue pun harus merelakan boneka kesayangan untuk diberikan ke si anak tersebut,” kenangnya. Padahal, kata Kak Tony, boneka yang diberikannya itu sebagai media untuk bercerita atau mendongeng.

Pemulihan trauma dengan mendongeng pada anak-anak seperti ini, memang membutuhkan efek jangka panjang. Tidak seperti halnya berjualan atau meminum obat yang hasilnya bisa cepat didapatkan dan terlihat. “Cerita itu masuk dalam bawah sadar dahulu hingga terpola dalam kehidupan sampai mereka ingat, dan efeknya memang jangka panjang bukan jangka pendek,” bebernya. (deny/yh/ys)

Tags:
PendongengGEPPUKRelakan Boneka KesayanganAnak Korban Bencanakorban bencanaKisah Pendongeng GEPPUKPasukan Pendongeng di Lokasi BencanaMengenal GEPPUKPasukan PendongengBoneka Kesayangan

Reporter

Administrator

Editor