Jokowi Membuka Hari Antikorupsi Sedunia, Tak Singgung Dua Menterinya Terjaring KPK

Rabu 16 Des 2020, 19:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (ist)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (ist)

Narasi Kosong

Sementara itu Indonesia Corruption Watch (ICW) menyinggung sambutan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2020. Pernyataan Jokowi di dalam sambutan itu dinilai hanya narasi kosong.

Baca juga: Tumbuhkan Rasa Malu Menggunakan Uang Hasil Korupsi, Resep Jokowi Hindari Tindakan Pidana

Awalnya, dalam sambutan itu, Jokowi mengatakan bahwa meski listik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) padam, tetapi pemberantasan korupsi tidak boleh padam.  ICW justru mengatakan, salah satu pihak yang paling berjasa memadamkan harapan pemberantasan korupsi di Indonesia adalah Jokowi sendiri.

"Hal itu terlihat tatkala Jokowi meloloskan Pimpinan KPK yang sebelumnya terbukti melanggar kode etik, kemudian diikuti dengan perubahan UU KPK," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhan melalui keterangannya, Rabu (16/12/2020).

Menururtnya Dampak buruk dari dua kejadian tersebut sudah terlihat. Pertama, salah satu pimpinan KPK yang diloloskan oleh Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu kembali terbukti melanggar kode etik karena menggunakan moda transportasi mewah.

Baca juga: KPK Terus Dalami Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Meluas di Luar Jabodetabek

Kedua, legislasi yang digaung-gaungkan akan memperkuat KPK, namun kenyataannya justru memperburuk situasi internal lembaga antirasuah tesebut.

"Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya gelombang masif pegawai KPK yang mengundurkan diri, jumlah penindakan merosot tajam, dan ketidakefisienan fungsi pengawasan melalui organ Dewan Pengawas," terang dia.

"Maka dari itu, ICW sebenarnya sudah cukup bosan mendengar narasi kosong dari Presiden Joko Widodo terkait penguatan KPK dan keberpihakan terhadap pemberantasan korupsi. Sebab, faktanya, hal itu tidak pernah terjadi," tuturnya. (Adji/win)

Berita Terkait

News Update