Tumbuhkan Rasa Malu Menggunakan Uang Hasil Korupsi, Resep Jokowi Hindari Tindakan Pidana

Rabu 16 Des 2020, 11:54 WIB
Presiden Joko Widodo.(ist/humas Setkab)

Presiden Joko Widodo.(ist/humas Setkab)

JAKARTA, POSKOTA. CO. ID – Presiden Jokowi  memberikan resep untuk mencegah tindak pidana korupsi yakni, selain mengembangkan budaya anti korupsi, juga menumbuhkan rasa malu menikmati uang hasil korupsi.

"Perlu dikembangkan budaya anti korupsi dan menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi merupakan hulu yang penting dalam pencegahan tindak pidana korupsi,"  Jokowi.

Itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/12/2020)

Baca juga: KPK Terus Dalami Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Meluas di Luar Jabodetabek

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Tahun 2020 juga dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,  Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, jajaran pimpinan lembaga negara, gubernur, bupati, dan wali kota se Indonesia.

Selain itu, pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi.

“Tetapi membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi  juga merupakan kunci utama,” tegasnya.

Baca juga: Presiden Minta Kejaksaan Kembalikan Uang Sitaan Korupsi Kepada Negara

Menurut  Jokowi, untuk membangun sistem yang menutup peluang terjadinya korupsi, semua lembaga pemerintahan harus meningkatkan transparansi, meningkatkan akuntabilitas, melakukan penyederhanaan proses kerja dan proses pelayanan kepada masyarakat untuk meminimalisasi peluang korupsi sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Upaya pemerintah untuk melakukan reformasi di sektor perizinan dan sektor  layanan publik merupakan  upaya penting untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi. 

Sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak, sektor-sektor yang  mempengaruhi ekosistem berusaha, terutama pada UMKM menjadi perhatian utama pemerintah,” katanya.

Berita Terkait

News Update