ADVERTISEMENT
Sabtu, 12 Desember 2020 21:03 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan strategi distribusi vaksin Covid-19 agar dapat terkontrol dengan baik. Karena jika tidak dikontrol, maka harga vaksin akan terus melonjak tajam.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-CPEN) Erick Thohir mengatakan, proses distribusi vaksin Covid-19 akan menggunakan QR Code agar pendistribusiannya lebih terdata.
"Jadi, pengirimannya juga nanti yang namanya vaksin itu ada QR Code-nya. Jadi, ketika diproduksi ada QR Code-nya, masuk ke box ada QR Code-nya, dan pengiriman itu juga kita sudah tahu kalau dikirim ke rumah sakit ini 100 kira-kira buat siapa, itu sudah ada seperti kayak Pemilu," kata dia dalam webinar Shopee, Sabtu (12/12/2020).
Baca juga: Dr Reisa: Pemberian Vaksin Covid-19 Tahap Pertama untuk Kelompok Resiko Tinggi
Pemerintah berupaya memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan dalam pendistribusian vaksin. Karena itu disiapkan program satu data yang melibatkan data BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Dukcapil, dan Kemenkes.
"Jadi supaya jangan ada grey area, atau black market yang akhirnya harga vaksin misalnya hanya berapa ratus ribu (rupiah) tiba-tiba dijual USD 2.000. Ini yang kita jaga, ini yang harus kita pastikan, karena itu pemerintah pada step awal ini vaksin ini terkonsolidasi," ujar Erick.
Erick juga menyebut, pemerintah telah memutuskan menggunakan vaksin dari Amerika Serikat (AS), Arab, dan China.
“Kita tadi sesuai dengan keputusan surat Kemenkes kita pakai pakai vaksin AS, Arab, dan China. Kita ingin kembali ekonomi kita bergairah,” katanya.
Nantinya pelaksanaan vaksinasi di Indonesia akan menunggu dari uji klinis di berbagai negara, seperti Brasil. Adapun tenaga medis menjadi prioritas utama dalam vaksinasi. (tha)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT