PANDEMI Corona membuat siapa saja stres dari anak-anak, pelajar sampai orang dewasa. Memang ini adalah wabah yang sudah berlangsung cukup panjang dan sangat berbahaya. Semua pihak sudah berusaha untuk menanggulangi, pemeritah dan masyaraat luas, berjuang melawan wabah tersebut agar tidak menular dan lenyap dari bumi ini.
Namun apa daya, dengan segala upaya, ini penyakit kayaknya bandel banget. Padahal sudah banyak memakan koban. Makanya mau nggak mau, masyarakat harus mampu ‘hidup berdampingan’ seperti yang dianjurkan oleh Presiden. Bagaimana caranya?
Ya, memang cara atau metodenya masih meraba-raba. Tapi, yang jelas dan pasti, jika mau keluar rumah atau dalam kerumunan, mereka harus mematuhi protokol kesehatan yang disebut tiga M. Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, memakai masker dengan baik dan benar, dan menjaga jarak.
Baca juga: Siapa Taat, Akan Selamat
Olah raga ringan dan mengonsumsi vitamin. Berjemur, jalan kaki, makan yang penuh gizi dan enak. Bermasalahkah? Ya, karena untuk makan enak dan obat-obatan vitamin, kan perlu biaya. Padahal sebagian masyarakat lagi kesulitan ekonomi?
Ya, sudahlah pokoknya lakukan sebisa mungkin, carilah yang murah meriah atau gratis, yang penting sehat. Corona nggak mampu tembus ke tubuh, dan selamat. Buat yang berduit, barangkali bikin semacam bungker untuk sembunyi? Ya, terserahlah.
Tapi, manusia kan kepingin bersosialisasi ke dunia luar. Memangnya nggak bosen di rumah saja? Ada kegiatan penting di luar sana. Jadi selain disiplin dengan protokol kesehatan, bisa dengan hal lain yang mampu menangkal penyakit!
Baca juga: Sembunyi di Belakang Peribahasa Ngawur
Seperti gurauan yang viral di medsos ini. Seorang anak ditanya oleh bapaknya: "Mau kemana Nak, kok pagi-pagi sudah rapi, bawa tas segala?”
Jawab si anak: “Mau sekolah, Pak!”
“Lho, kok nggak pakai seragam?” sang Bapak heran.
“Ini lagi nyaru Pak. Biar nggak ketahuan corona kalau lagi sekolah!” jawab si anak, mantap. (massoes)