ADVERTISEMENT

Serakah, Kemaruk, Amburadul

Jumat, 11 Desember 2020 09:45 WIB

Share
Serakah, Kemaruk, Amburadul

SUDAH punya satu, mau dua. Sudah dua atau tiga dan seterusnya. Punya rumah satu, mau dua, punya mobil satu ingin yang mewah. Punya emas sekian ratus gram, ingin berlian, punya tabungan ratusan milIar, wah masih kurang. Bahkan, barang yang termasuk kebutuhan nomor sekian saja, harus dengan harga yang mahal. Buat gaya hidup dan hobi, misalnya, rela mengeluarkan uang ratusan juta. Pokoknya harus mewah, serba wah!

Itulah sifat manusia. Ada yang bilang itu namanya serakah, tapi ada yang membela, itu manusiawi. Kayaknya sebagian besar manusia punya sifat seperti itu. Ini kok tiba-tiba ngelantur?

O, iya. Begini Bro. Soal manusia yang mengeruk kekayaan terus,sampai lupa diri cara mencarinya. Jika itu dicari dengan usaha yang halal, oke saja. Banyak pengusaha yang kaya raya, bahkan jadi juara kaya. Boleh-boleh saja, dong?

Baca juga: Siaga Satu Dua Tiga, Tunggu Nasib!

Tapi begini, ini ada sebagian juga, orang yang sudah kaya raya, hartanya konon jumlahnya puluhan bahkan ratusan miliar, masih berusaha menambah hartanya, tapi sayang dengan jalan yang nggak baik. Menyimpang. Terutama para pejabat yang mendapat tanggung jawab melayani rakyat, eh malah korupsi. Itu dana milyaran yang seharusnya buat membantu kesejahteraan rakyat, malah dilibas?

Apakah ada yang begitu? Ya,kalau mau jawaban yang tepat, Tanya pada lembaga anti rasuah, KPK. Berapa banyak selama ini, oknum pejabat yang sudah kaya raya tapi masih serakah dengan cara korupsi.

Jadi kalau begitu, di mana ya cari sosok untuk jadi pejabat yang amanah, kalau semua pada punya otak serakah? Nggak usah khawatir, masih banyak orang baik di negeri ini, termasuk pejabat.

Baca juga: Mencari Bakal Pejabat yang Amanah

Nah, buat para calon pejabat tinggi daerah yang lagi berebut kursi.Kalau seandainya terpilih, boleh contoh pejabat yang sederhana, mengayomi rakyat, jauh dari serakah. Pokoknya baik dan amanah.

Ingat sama Pak Hoegeng? Ya, Jenderal Polisi yang sederhana. Menteri Ir.Sutami, pun sama, dan masih banyak lagi, mereka patut ditiru. Jadi jangan niru yang amburadul. (massoes)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT