JAKARTA – Kinerja dan kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin belakangan banyak disorot. Sejauh ini kinerja Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinan Jaksa Agung ST Burhanuddin justru mendapatkan peningkatan kepercayaan publik, kinerjanya baik.
Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah, Rabu (4/10). Sebab, memiliki kinerja baik dalam penegakan hukum serta pembenahan-pembenahan di internal Kejagung dalam melakukan reformasi birokrasi.
Menurut Trubus, penilaian itu tercermin dari data Survei Indikator Politik Indonesia yang menyatakan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja penegakan hukum dalam tugasnya memberantas tindak pidana korupsi menyatakan berkinerja baik.
Baca juga: Permintaan ICW Agar Jokowi Copot Jaksa Agung Dinilai Berlebihan
“Hal yang patut kita apresiasi artinya memang Kejaksaan Agung sudah melakukan pembenahan-pembenahan internal, reformasi birokrasi institusinya, memang ini banyak kasus-kasus yang ditangani, tapi menurut saya memang survei ini juga mengindikasikan bahwa persepsi publik terhadap Kejaksaan Agung sudah mulai membaik,” kata Trubus.
Sementara itu, kepercayaan publik terhadap kinerja Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan, tercatat pada bulan Juli 2020, sebesar 68 persen naik menjadi 71,3 persen pada bulan Oktober 2020.
Menurut Trubus, meskipun hasil survei menunjukan kenaikan, Kejaksaan Agung didorong agar terus konsisten menjalankan tugasnya secara profesional dan tetap melakukan pembenahan serta bertindak transparan terhadap setiap kasus yang ditanganinya.
Baca juga: Aksi Bunuh Diri Pakai Senpi di Toilet, Jaksa Agung Perintahkan Mengusut
“Artinya Kejaksaan Agung harus terus berbenah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Kejaksaan Agung dibawah kepemimpinan ST Burhanuddin, lanjut Trubus, dinilai sudah menunjukan tata kelola yang akuntabel, koordinasi antar institusi penegak hukum berjalan dengan relatif baik dalam penanganan sebuah kasus seperti halnya kasus Jaksa Pinangki maupun kasus Kebakaran Gedung Kejagung.
“Kemudian juga koordinasi dengan berbagai lembaga itu relatif baik, apa lagi kemudian kasus yang gedung kebakaran itu ternyata memang semata-mata disebabkan oleh human eror, human eror yang tidak ada kaitanya dengan persoalan kasus hukum,” terangnya.
Baca juga: Berkantor di Ragunan, Jaksa Agung Nyatakan Pencari Keadilan Tetap Terlayani
Trubus berharap agar Kejagung lebih optimal dalam hal penanganan-penanganan perkara dan lebih transparan, selain itu juga, memberantas para mafia-mafia atau ‘Jaksa Nakal’ yang dapat mencoreng citra Korp Adhiyaksa tersebut.
“Jadi masih sering selama ini kan di Kejagung ada kesan mafia-mafia perkara yang menyebabkan tercoreng, ini sekarang mulai mereda dalam arti memang pembenahan-pembenahan yang dilakukan dibawah kepemimpinan Pak Burhanuddin ini banyak mengalami kemajuan kalau menurut saya,” tuntasnya. (*/win)