ADVERTISEMENT

Satgas Tegaskan Orang Mau Jalani Tes Covid-19 Adalah Pahlawan

Selasa, 24 November 2020 15:13 WIB

Share
Satgas Tegaskan Orang Mau Jalani Tes Covid-19 Adalah Pahlawan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA - Untuk menghentikan laju penularan Covid-19 diperlukan sinergi semua pihak dengan melakukan 3T seperti testingtracing, dan treatment dengan benar, jika merasa ada gejala.

Namun demikian, Tim Pakar Satgas Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku/ Kepala Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia, Turro Wongkaren mengakui masih banyak orang yang sungkan untuk melakukan testing, karena banyak sebab.

"Ada karena masalah ekonomi, budaya dan stigmasisasi dari hasil tes tersebut, khususnya kalau hasil tesnya positif," terang Turro Wongkaren dalam acara talkshow bertema: "Masyarakat Bijak Sadar 3T".

Baca juga: Anies Ajak Warga Ikut Bekerja Sama Memutus Penularan Covid-19

Talkshow tersebut diselenggarakan secara daring oleh BNPB, di Jakarta, Selasa (24/11/2020) siang. Turut hadir Kasubbid Tracking Satgas Covid 19, dr. Kusmedi Priharto sebagai sebagai pembicara lainnya dan Egiet Hapsari sebagai host atau penyelenggara.

Turro menjelaskan masyarakat merasa khawatir kalau hasil tes tersebut positif, sehingga akan berdampak kepada ekonomi karena mereka tidak boleh bekerja.

Selain itu, lanjut Turro, tes-tes ini masih membingungkan masyarakat karena ada rapid test, swab test. Sementara rapid test juga ada bermacam-macam,  termasuk masyarakat dibuat bingung hasil tes tersebut.

Baca juga: Rapid Test Massal Digelar di Petamburan Sepi Peminat

Turro juga menjelaskan tentang testing Covid-19 yang dilakukan di rumah sakit, khususnya menyangkut kenyamanan karena ada orang yang tidak mau mengantre terlalu lama sampai berjam-jam untuk menjalani testing Covid-19 di rumah sakit, karena khawatir  terkena Covid-19 saat menunggu tersebut.

Sebab lain, menurut Turro, masyarakat enggan untuk menjalani testing Covid-19, khawatir adanya stigmanisasi di masyarakat, apa kata orang lain, kalau hasilnya tesnya positif. Mereka harus dikucilkan di tengah keluarga kalau ternyata hasil testing Covid-19 ternyata positif.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT