JAKARTA - Program PP Pertina (Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Nasional) yang membawa petinju pelatnas melakukan sparing partner dengan petinju daerah patut diapresiasi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pengprov Pertina DKI Hengky Silatang SH saat bincang-bincang dengan awak media.
“Selama masa pandemi Covid-19 nyaris tak ada kegiatan sama sekali. Para petinju hanya berlatih dan berlatih saja dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Mereka tidak ada uji coba sama sekali,” jelas Hengky Silatang yang juga sebagai Manajer Tim Pelatnas Tinju Kualifikasi Olimpiade lewat saluran telepon ke awak media, Minggu (22/11).
Baca juga: Petinju Pelatnas Uji Coba Lawan Pelatda Untuk Mengukur Kemampuan
Hengky yang membawa enam petinju ke Manokwari, Papua Barat, untuk berlatih tanding mengatakan, bahwa program PP Pertina dibawah kepemimpinan Irjen Pol Johny Asadoma patut diapresiasi.
“Ia (Johny Asadoma) membawa enam petinju yang tengah dipersiapkan untuk menghadapi babak prakualifikasi Olimpiade Tokyo 2021 melakukan uji coba dengan petinju-petinju potensial di daerah. Kegiatan ini tentu saja akan menggairahkan daerah setempat. Dari daerah ini nantinya akan menjadi pemasok petinju nasional,” jelas komentator tinju yang wajahnya tak asing lagi bagi pemirsa penggemar tinju di televisi swasta.
Baca juga: HS Boxing Camp Siap Lahirkan Petinju Terbaik Nasional
Perhatian Johny Asadoma terhadap daerah-daerah memang tak diragukan lagi. Usai uji tanding di Manokwari dari tanggal 20 hingga 24 November, Aldom Sugoro dan kawan-kawan langsung menuju Menado. Di bumi Kawanua ini tim asuhan Hermansen Balo akan beruji coba hingga 28 November.
“Selain itu daerah-daerah yang memiliki petinju cukup bagus seperti Bali dan Maluku akan kita singgahi untuk beruji tanding sebelum para petinju berangkat menuju Paris, Prancis, untuk mengikuti babak kualifikasi Olimpiade Tokyo, 13-20 Mei 2021,” jelasnya.
Baca juga: Berhasil Lolos ke PON 2020 Papua, 6 Petinju DKI Dapat Tali Asih
Adapun keenam petinju Pelatnas yakni:
- Aldoms Suguro (DKI Jakarta), kelas terbang 52 kilogram
- Lucky Hari (Nusa Tenggara Timur), kelas bantam 57 kilogram
- Jill Mandagie (DKI Jakarta), kelas bantam 57 kilogram
- Farrand Papendang (Sulawesi Utara), kelas welter ringan 63,5 kilogram
- Maikhel Muskita (Jawa Barat), kelas menengah 75 kilogram
- Huswatun Hasanah (Nusa Tenggara Barat), kelas ringan 60 kilogram elite women`s.) (bu/tha)