MASYARAKAT pasti sebagain tahu lokasi yang disebut Taman Puring, Kebayoran Baru, Jaksel. Ya, itu adalah tempat jual beli barang bekas, antik yang konon setiap harinya beromzet miliaran rupiah. Tukang obat juga ada.
Mau cari barang apa aja di situ ada, radio tape, HP, sepatu dan pakaian yang juga bermerek. Malah, batu akik sampai emas berlian juga dijual di situ?
Nah, Taman Puring nggak ujuk-ujuk jadi pasar loak terbesar di Jakarta, tapi punya sejarah panjang. Sekitar tahun 60-an sudah ada penjual menggelar dagangannya, barang bekas, sepatu, pakaian, dsb, secara kecil-kecilan.
Baca juga: Kalau Tajam Tak Melukai, Runcing Tak Menyakiti
Mereka menggelar di trotoar, satu dua pedagang. Belum banyak memang, tapi dari tahun ke tahun pasar loak tersebut berkembang menjadi besar, seiring pembangunan pasar yang ada di Jakarta.
Boleh kita intip sejak awal TP itu bukan saja sebagai lokasi jualan barang bekas, tapi banyak juga ngumpul dst. berbagai kalangan, dari copet sampai preman, yang kala itu disebut crosboy?
Maka, nggak heran kalau kemudian di situ juga ada yang namanya perjudian, nggak besar memang.
Baca juga: Kerumunan.. Oh.. Kerumunan
Hanya seperti permainan dadu, kartu, rolet kecil atau judi putar yang dibuat dari piringan hitam bekas, dan permainan akal-akalan para penipu dan penjudi jadi satu di situ. Pokoknya lengkap deh. Tapi, ya tadi hanya penjudi kelas teri yang ada di situ.
Selain itu yang nggak kalah menariknya adalah tukang obat yang menggelar dagangannya, dari obat penyubur rambut, koreng, kadas kudis sampai obat kuat! Pokoknya lengkap, deh.
Mau tahu bagaimana ‘tukang obat’ menjajakan dan mempromosikan obatnya? Macam macam gayalah. Ada yang mengaku kebal, tahan bacok, bahkan ada yang mampu potong leher orang dan bisa disambung kembali. Hebat ya? Nah, masalahnya, apakah atraksi itu betul dilakukan oleh sang tukang obat? Ternyata sampai waktu habis, nggak pernah terjadi. Si penjual obat ngomong ngalor ngidul terus sampai penonton lupa.
Baca juga: Angka 19 Lagi Viral, Horor dan Mak Syur!
Begitulah tukang obat, ngomong berapi-api, kayak orang pidato kampanye yang penuh dengan janji. Buat tukang obat yang penting obatnya laku. Itu saja! (massoes)