JAKARTA - Bank Kalsel melakukan penandatanganan akad kredit bersama anak perusahaan dari PNM, PT Permodalan Nasional Madani Venture Capital (PNMVC) di Menara Taspen Jakarta, Senin (16/11/2020).
Penandatanganan ini dilakukan atas kuasa Direktur Utama Bank Kalsel oleh Kepala Divisi Kredit Bank Kalsel, Marthin Jonathan L dan Direktur Utama PT. PNMVC, Sasono Hantarto, dengan disaksikan oleh Komisaris Utama Bank Kalsel dan PT PNMVC beserta Jajarannya.
Adapun kredit modal kerja yang dikucurkan adalah sebesar Rp50 miliar. Modal kerja ini kemudian akan dipergunakan untuk kebutuhan pembiayaan modal kerja dibidang usaha modal ventura, khususnya pada pembiayaan usaha produktif kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) anak perusahaan dari PT PNMVC.
Baca juga: Wapres : UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Nasional
Komisaris Utama Bank Kalsel Ary Bastari menuturkan, dengan adanya kerjasama permodalan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas bisnis positif dalam mendukung peningkatan kinerja kedua belah pihak, khususnya memiliki manfaat bagi para pelaku UMKM.
"Kami berharap dapat memberikan manfaat yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, terkhusus bagi pelaku UMKM dalam mengakses kebutuhan permodalan maupun pendampingan usaha." kata Ary.
Selain itu, sebagai pondasi utama dalam peningkatan perekonomian nasional, kerjasama ini juga diharapkan dapat berperan dalam program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional," sambungnya.
Baca juga: MenkopUKM Berupaya Optimalkan Agregator Dalam Bisnis UMKM
Sementara itu, Marthin Jonathan menyampaikan betapa pentingnya dukungan dari segala pihak bagi para pelaku UMKM.
“Kita semua mengetahui bahwa UMKM merupakan salah satu pondasi perekonomian nasional, tak terkecuali di daerah. Atas hal itu, kami meyakini bahwa dukungan yang masif terhadap pelaku UMKM dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang saat ini berada dalam kondisi yang kurang baik,” terang Marthin.
Lebih lanjut, ia mengatakan selain dinilai memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional, UMKM disebut pula sebagai tulang punggung ekonomi nasional ditinjau dari kemampuannya untuk bertahan dalam perubahan kondisi yang cepat, seperti halnya yang pernah terjadi pada krisis global tahun 1998. (Mita/tha)