ADVERTISEMENT

Wapres : UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Senin, 16 November 2020 15:46 WIB

Share
Wapres : UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Nasional

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA –  Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai usaha mikro dan kecil (UMKM ) adalah tulang punggung dalam penyerapan tenaga kerja yang menyerap hampir 75 persen dari seluruh angkatan kerja.

Wapres menambahkan untuk pengembangan UMKM di Indonesia,  pemerintah telah memberikan bantuan tunai langsung kepada 12 juta usaha mikro yang tidak sedang memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan.

"Pengembangan UMKM menjadi sangat penting sebagai upaya kita untuk mengurangi kesenjangan,” ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan kunci dalam acara Baitu Al-Maal Wa Al-Tamil (BMT) Summit 2020, Senin (16/11/2020). 

Baca juga: Wapres: Jumlah Santri 18 Juta, Potensi Besar Sejahterakan Masyarakat

Ma'ruf yang menyampaikan pidato secara virtual tersebut juga berpendapat bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk kita dapat menggelorakan kembali berbagai upaya untuk memberdayakan usaha mikro dan kecil. 

Wapres menuturkan bahwa dalam pandangannya terdapat dua hal yang membuat saat ini merupakan momen yang tepat untuk merealisasikan segenap potensi usaha mikro kecil.

Menurutnya, pemerintah sedang berupaya keras untuk membangkitkan perekonomian yang telah mulai menunjukkan adanya pemulihan.

Baca juga: MenkopUKM Berupaya Optimalkan Agregator Dalam Bisnis UMKM

"Pemerintah pada tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp 695,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari jumlah tersebut, sekitar 350 triliun rupiah atau lebih dari 50 persen dialokasikan untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan UMK. Selain itu juga diberikan berbagai insentif lainnya, termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari 100 triliun rupiah,” paparnya.

Wapres menambahkan bahwa prioritas dan keberpihakan yang diberikan pemerintah kepada usaha mikro dan kecil, termasuk usaha mikro yang berbasis keluarga adalah dalam rangka untuk menangani kelesuan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang berlangsung saat ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT